menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 66-70 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 66-70

 


Nadham 66

وَالأَنْبِـيَا يَلُوْنَهُ  فِى الْفَضْلِ - وَبَعْدَهُمْ مَلاَئِكَة ذِيْ الْفَـضْلِ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula Nabi-Nabi itu mengiringi oleh mereka itu akannya Nabi Muhammad pada kelebihan, dan tsabit sesudah mereka (para Nabi) itu Malaikat yang memiliki kelebihan.

Terjemah Umum :

- Para Nabi mengiringi Nabi Muhammad dalam kelebihan, dan sesudah para Nabi adalah Malaikat yang memiliki kelebihan.

Penjelasan :

- Para Nabi-Nabi adalah makhluk yang paling baik setelah Nabi Muhammad, kemudian para Malaikat adalah makhluk yang paling baik setelah para Nabi.

Dan diantara para Malikat yang paling mulia adalah Malikat Jibril dan Malaikat Mikail, kemudian terjadi perbedaan ulama mengenai siapa yang paling mulia diantara 2 Malaikat tersebut, ada yang mengatakan bahwa malaikat yang paling mulia adalah Jibril karena Malaikat Jibril adalah paling terkenal dan ada juga yang mengatakan bahwa Malaikat Mikail adalah yang paling mulia

Nadham 67

هَذَا وَقَوْمٌ فَصَّلُوْا إِذْ فَضَّلُوْا - وَبَعْضُ كُلِّ بَعْضَه قَدْ يَفْضُلُ

Terjemah Aceh :

- Pahami oleh mu akan ini, dan bermula satu kaum itu merincikan oleh mereka (kaum) ketika lebih mereka (tiap-tiap Nabi dan malaikat), dan bermula sebagian tiap-tiap (Nabi dan malaikat) akan sebagiannya tiap-tiap itu sungguh lebih ianya sebagian tiap-tiap.

Terjemah Umum :

- Ada satu kaum (Maturidiyah) merincikan ketika lebih mereka itu, dan sebagian tiap-tiap (Nabi dan Malaikat) itu lebih dari tiap-tiap yang lain 

Penjelasan :

- Kaum Maturidiyah merincikan tentang kelebihan Malaikat, mereka merincikan kelebihan diantara pemimpin Malaikat dengan umum Malaikat dan umum Manusia, maka mereka berkata bahwa para Nabi itu paling baik dari para Malaikat seperti Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail dan pemimpin Malaikat adalah paling baik dari umum Manusia, umum Manusia disini adalah seperti Abu Bakar, Saidina Umar dan lain-lain. Jadi bukan yang dimaksud dengan umum manusia disini adalah termasuk orang-orang yang fasik. 

Jadi menurut Maturidiyah bahwa pemimpin Malaikat lebih baik dari awam Manusia berdasarkan pendapat yang kuat, kemudian awam Manusia lebih dari awam Malaikat seperti Malaikat penaggung Arasy. Dan setiap nabi-nabi dan para malaikat memiliki kelebihan diatas yang lainya.

Nadham 68

بِالْمُعْجَـزَاتِ أَيِّدُوْا تَكَرُّمَا - وَعِصْمَةُ الْبَارِىْ لِكُلِّ حُتِمَا

Terjemah Aceh :

- Dengan segala mukjizat dibuktikan akan mereka para Nabi karena untuk memuliakan - dan bermula pemeliharaan Allah bagi tiap-tiap Nabi itu diwājibkan akannya pemeliharaan.

Terjemah Umum :

- Dibuktikan segala Nabi dan Rasul dan Rasul dengan Mukjizat untuk kemuliaan, dan Allah menjaga tiap-tiap mereka adalah wajib.

Penjelasan :

Allah subhana wata'ala memberikan Mukjizat kepada setiap Nabi dan Rasul untuk membenarkan kepada mereka atas dakwaan Rasul sehingga para ummat akan peraya, namun diberikakanya Mukjizat tersebut hanyalah untuk kemuliaan/kelebihan bukan kewajiban Allah memberikan Mukjizat tersebut. Kemudian kita wajib meyakini bahwa para Nabi dan Rasul dijaga oleh Allah. 

Nadham 69

وَخُصَّ خَيْر الْخَلْقِ أَنْ قَدْ تَمَّمَا - بِـهِ الْجَمِيْعَ رَبّنَا وَعَمَّـمَا

Terjemah Aceh :

- Dan dikhususkan akan sebaik-baik makhluk akan bahwa sungguh menyempurnakan dengannya Nabi yang sebaik-baik makhluk akan sekalian Nabi oleh Tuhan kita, dan bahwa mengumumi Ia Tuhan-

Terjemah Umum :

- Allah mengkususkan Sebaik-baik makhluk untuk menyempurnakan seluruhnya, dan mengumumi kepada seluruh umat.

Penjelasan :

- Allah subhana wata'ala mengkususkan Nabi kita Nabi Muhammad sebagai Nabi yang menyudahi segala Nabi dalam artian tidak ada Nabi lagi setelah Nabi kita Nabi Muhammad. Kemudian Allah juga mengkususkan Nabi Muhammad yaitu Allah Mengutusnya kepada segala makhluk baik Manusia dan Malaikat.

Pada nadham وَعَمَّـمَا maf'ulnya terdapat pada nadham selanjutnya, yaitu بِعْثَتَـهُ, maka penjelannya kalimat بِعْثَتَـهُ kita jelaskan pada nadham 69 ini.

Nadham 70

بِعْثَتَـهُ فَشَرْعُهُ لاَ يُنْسَخُ - بِغَيْرِهِ حَتَّى الزَّمَان يُنْسَـخُ

Terjemah Aceh :

- Akan mengutusnya (Nabi Muhammad) maka bermula syari’atnya (Nabi Muhammad) itu tidak dapat dibatalkan akannya syari’at dengan sebab selainnya (syariat Nabi Muhammad), hingga bermula masa itu hapuskan akannya masa.

Terjemah Umum :

- Allah Mengumumi utusan Nabi Muhammad, maka syari'at Nabi Muhammad tidak akan terhapus dengan syari'at yang lain segingga tibanya hari Kiamat

Penjelasan : 

- Disaat Allah Mengkususkan Nabi Muhammad sebagai penutup daripada segala Rasul dan menyeluruh kepada segala makhluk, maka syari'at Nabi Muhammad tidak akan terhapuskan oleh syari'at yang lain hingga akhir masa yaitu hingga datangnya hari Kiamat.

Baca sebelumnya : Nadham 61-65

Baca lanjutannya : Nadham 71-75

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 66-70"