menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 116-120 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 116-120


Nadham 116

وَمَنْ يَمُتْ وَلَمْ يَتُبْ مِنْ ذَنْبِهِ - فَاَمْـرُهَ مُفَـوَّضٌ لِرَبِّـهِ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula siman yang meninggal ianya man dan belum bertaubat ianya man dari dosanya man maka bermula urusannya man itu diserahkan akannya urusan bagi tuhannya man.

Terjemah Umum :

- Orang yang meninggal dan belum bertaubat, maka urusannya diserahkan kepada Allah. 

Penjelasan :

Seorang manusia yang sudah meninggal dunia, padahal ia belum sempat bertaubat atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya, maka urusannya kita serahkan kepada Allah subhana wata'ala, dimasukkan kedalam surga atau neraka itu adalah urusan Allah, kita tidak boleh memvonis seseorang tersebut masuk kedalam surga atau neraka.

Nadham 117

وَوَاجِبٌ تَعْذِيْبُ بَعْضِ ارْتِكَبْ - كَبِيْرَةً ثُمَّ الْخُلُوْدُ مُجْـتَنَبْ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula Penyiksaan sebagian orang-orang yang melakukan ianya sebagian akan dosa besar itu wajib, kemudian bermula kekal (dalam siksaan) itu dijauhkan (akannya kekal siksaan)”.

Terjemah Umum : 

- Penyiksaan terhadap yang melakukan dosa besar adalah wajib, dan kekal dalam siksaan itu dijauhkan. 

Penjelasan :

Umat Nabi Muhammad yang berbuat dosa besar wajib menerima azab pada hari akhirat dan tidak selamat dalam neraka. 

Manusia terbagi dua : Mukmin dan Kafir, Kafir kekal dalam neraka atas ijma' ulama

Mukmin terbagi dua : Yang melakukan tha'at dan berbuat maksiat, yang berbuat tha'at akan kekal dalam Surga atas ijma' ulama. 

Orang bermaksiat terbagi dua : Taubat dan tidak taubat, yang taubat masuk Surga atas ijma' ulama, yang tidak taubat tergantung atas kehendak Allah, bila Allah mengazab, kadangkala tidak untuk selama-lamanya. 

Nadham 118

وَصِفْ شَهِيْدَ الْحَرْبِ بِالْحَيَاةِ - وَرِزْقُهُ مِنْ مُشْتَهَى الْجَنَّاتِ

Terjemah Aceh :

- Dan sifatkanlah dengan hidup akan orang syahid peperangan dan bermula rezkinya orang syahid itu tsabit sebagian dari  yang dirindukan syurga-syurga.

Terjemah Umum :

- Orang yang meninggal dalam peperangan adalah hidup, dan balasan mereka adalah Surga. 

Penjelasan :

Kita wajib menganggap hidup orang-orang syahid dalam peperangan melawan kafir 

Nadham 119

وَالْرِزْقُ عِنْدَ الْقَوْمِ مَا بِهِ انْتُفِعْ - وَقِيْلَ لاَ مَا مُلِكْ وَمَا اتُّبِعْ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula rezki disisi satu kaum itu barang yang diambil manfaat dengannya barang, dan dikatakan orang bukan demikian, (bermula dia rezki) itu barang yang dimiliki dan tidak di ikutkan akannya pendapat. 

Terjemah Umum :

- Rezeki menurut satu kaum adalah sesuatu yang bisa diambil manfaat, sebagian mengatakan bukan, tetapi yang dimiliki dan pendapat itu tidak di pegangkan. 

Penjelasan :

Defenisi rizki menurut Ahli Sunnah Waljama'ah adalah sesuatu yang telah diambil manfaat, baik berupa harta benda atau bukan dan yang belum diambil manfaat tidak dikatakan rizki, berbeda dengan pendapat qil yang dibangsakan kepada muktazilah, mereka berpendapat bahwa rizki adalah suatu harta yang telah dimiliki walau tidak diambil manfaat dan pendapat ini tidak bisa diterima karena fasid pendapat tersebut.

Nadham 120

فَيَرْزُقُ اللهُ الْحَـلاَلَ فَاعْلَـمَا - وَيَرْزُقُ الْمَكْرُوْهَ وَالْمُحَرَّمَـا

Terjemah Aceh :

- Maka memberi rezki oleh Allah akan yang halal, maka ketahuai oleh mu dan memeberi rezki Ia-Nya Allah akan yang makruh dan akan yang haram.

Terjemah Umum :

- Maka Allah memberikan rezeki suatu yang halal, makruh dan yang haram, maka ketahuilah. 

Penjelasan :

Maka karena itu sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada kita baik itu halal, makruh, haram, itu semua adalah rizki.

Baca sebelumnya : Nadham 111-115

Baca lanjutannya : Nadham 121-130

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 116-120"