menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 91-95 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 91-95


Nadham 91

عَجْبُ الذَّنَبْ كَالْرَوْحِ لَكِنْ صَحَّحَا - اَلْمُزَنِـىُّ  لِلْبِـلَى وَوَضَّـحَا

Terjemah Aceh :

- Dan bermula tulang sulbi itu tsabit sama seperti ruh, tetapi menganggap sahih oleh Imam Al-Muzannī bagi (pendapat) musnah (tulang sulbi) dan memperjelas ianya Imam Al-Muzanni.

Terjemah Umum :

- Tulang sulbi itu seperti ruh, tetapi menganggap sahih oleh Imam Mazani bagi pendapat hancurnya tulang sulbi.

Penjelasan :

- Tulang sulbi setiap hamba itu seperti ruh, dari segi terjadinya perbedaan pendapat ulama, yaitu ada yang mengatakan kekalnya tulang sulbi dan ada yang mengatakan hancur. 

Tetapi Imam Muzani, memilih pendapat yang menyatakan bahwa tulang sulbi itu akan hancur, berdasarkan ayat :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ 

"Setiap yang ada dibumi itu akan binasa" (Q.S. Ar-Rahman ayat 26)

Nadham 92

وَكُلُّ شَيْئٍ هَالِكٌ قَدْ خَصَّصُوْا - عُمُوْمَهُ فَاطْلُبْ لِمَا قَدْ لَخَّصُوْا

Terjemah Aceh :

- Dan bermula (ayat) tiap-tiap sesuatu itu musnah ianya tiap-tiap, itu sungguh mengkhususkan oleh ulama akan keumumannya (ayat), maka tuntut olehmu bagi barang yang sungguh telah dijelaskan oleh ulama. 

Terjemah Umum :

- Ayat "Setiap sesuatu itu musnah" keumumannya telah dikhususkan oleh para ulama, maka carilah apa yang telah diterangkan oleh para ulama. 

Penjelasan :

- Ayat yang menerangkan bahwa setiap sesuatu itu akan binasa kecuali zat Allah, ayat ini memiliki makna umum, sehingga para ulama mengkhususkan ayat ini, sehingga maknanya semua akan binasa kecuali perkara perkara yang dikecualikan oleh syariat, berdasarkan hadist, seperti ruh, tulang sulbi, jasad ambiya dan syuhada, 'arash, kursy, surga, neraka, bidadari. 

Maka cari apa yang telah dijelaskan oleh para ulama. 

Nadham 93

وَلاَ نَخُضْ فِى الرَّوْحِ اِذْ مَا وَرَدَا - نَصٌّ مِنَ الشَّرْعِ لَكِنْ وُجِـدَا

Terjemah Aceh :

- Dan jangan kita mendalami pada (masalah) Ruh, karena tidak datanglah nash dari syara’, tetapi diperdapatkan-

Terjemah Umum :

- Jangan kita mendalami tentang masalah ruh karena tidak datang keterangan dari syara'. 

Penjelasan :

- Tentang persoalan Ruh, kita tidak boleh mendalami tentang hal ini, karena dari syara' tidak terdapat dalil-dalil tentang hal ini. 

Kemudian pada nadham لَكِنْ وُجِـدَا , ini kaitannya pada nadham selanjutnya. 

Tentang harakat نَخُضْ , ini yang sesuai sebagaimana dalam Syarah Tuhfatul Murid, namun walaupun demikian yang masyhur adalah dengan huruf ta. 

Nadham 94

لِمَالِكٍ هِىَ صُوْرَةٌ كَالْـجَسَدِ - فَحَسْبُكَ النَّصُّ  بِهَذَا السَّنَدِ

Terjemah Aceh :

- Diperdapatkan bagi Imam Malik (akan pendapat): “bermula dia (ruh) itu suatu bentuk yang seperti jasad, maka memadalah akan kamu oleh nash dengan ini sandaran”.

Terjemah Umum :

- Diperdapatkan bagi Imam Malik, bahwa ruh itu seperti jasad maka memadalah ini nash bagimu. 

Penjelasan :

- Dalam Mazhab Imam Malik diperdapatkan pendapat bahwa ruh itu seperti bentuk jasad, maka ruh itu memiliki tangan, mata, kaki, dan lain-lain, dan pendapat ini tidak akurat, yang benar adalah seperti yang dikatakan oleh Imam Haramain, bahwa ruh itu adalah seperti bentuk yang lembut lagi bersih yang terdapat dalam jiwa.

Maka cukuplah bagi kita dalam permasalah ruh ini untuk berpegang dengan apa yang telah ada dalam Mazhab Malik,

Nadham 95

وَالْعَقْلُ كَالرُّوْحِ وَلَكِنْ قَرَّرُوْا - فِيْهِ خِلاَفًا فَانْظُرَنْ مَا  فَسَّرُوْا

Terjemah Aceh :

- Dan bermula akal itu tsabit seperti ruh, tetapi telah mengurai oleh para ulama padanya akal akan selisih pendapat, maka sungguh pelajari oleh mu akan barang yang telah menjelaskan oleh mereka para ulama.

Terjemah Umum :

- Akal itu seperti ruh tetapi telah mengurai oleh para ulana akan terjadi perberdaan, maka lihatlah apa yang telah dijelaskan oleh para ulama.

Penjelasan :

- Akal itu sama seperti ruh dari segi menyatakan hakikat, maka dalam permasalah akal kita tidak boleh mendalaminya, namun walaupun demikian, ini juga terjadi khilaf, ada yang mengatakan boleh dan ada yang mengatakan tidak boleh, namun yang terlebih baik adalah tidak mendalami dalam hakikat akal ini.

Baca sebelumnya : Nadham 87-90

Baca lanjutannya : Nadham 96-100

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 91-95"