Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 51-52

Nadham 51

وَقَوْلُهُمْ إِنَّ الصَّلاَحَ وَاجِبُ - عَلَيْـهِ زُوْرٌ مَا عَلَيْهِ وَاجِبُ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula perkataan mereka (mu‘tazilah) akan bahwa sungguh berbuat baik itu wajib di atas-Nya (Allah) itu kesalahan, tidak di atas-Nya (Allah) itu wājib ia berbuat baik

Terjemah Umum :

- Pendapat Mu'tazilah bahwa berbuat baik bagi Allah itu wajib adalah tidak benar, tidak wajib diatas Allah oleh berbuat baik.

Penjelasan :

- Kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa Allah subhana wata'ala wajib berbuat baik kepada makhluk, ketahuilah bahwa pendapat mereka adalah salah, dan pendapat yang sebenarnya yaitu pendapat yang menjadi pegangan kaum Ahli Sunnah Waljama'ah adalah tidak wajib diatas Allah oleh berbuat baik.

Karena Allah subhana wata'ala adalah yang maha melakukan seseuatu atas kehendak-Nya, maka jika kita katakan wajib bagi Allah berbuat baik maka Allah ta'ala tergolong lemah karena sudah terkait dengan sesuatu, dan itu mustagil bagi Allah.

Nadham 52

أَلَمْ يَرَوْا إِيْلاَمَـهُ اْلأَطْفَـالَ - وَ شِبْهِـهَا فَحَـاذِرِ الْمِحَـالَ

Terjemah Aceh :

- Adakah tidak melihat oleh mereka (mu’tazilah) akan memberi sakit-Nya (Allah) akan anak-anak, dan seumpamanya anak-anak, maka takut oleh mu akan siksa.

Terjemah Umum :

- Apakah kaum Mu'tazilah tidak melihat bahwa Allah memberi sakit bagi anak kecil dan seumpanya, maka takutlah siksaan.

Penjelasan :

- Ini adalah bukti bahwa pendapat kau Mu'tazilah adalah salah, apakah kaum Mu'tazilah tidak melihat bahwa Allah ta'ala memberikan sakit kepada anak kecil dan seumpanya seperti binatang, padahal terhadap anak kecil tidak pantas menerima sakit, ini adalah pertanda bahwa Allah ta'ala tidak wajib berbuat baik kepada setiap makhluk, maka takutah kepada siksaan.

Diantara hikmah Allah ta'ala memberi sakit bagi anak kecil adalah diberi pahala kepada orang tuanya, karena salah satu sebab diberinya pahala adalah diberinya cobaan, dan sakitnya seorang anak adalah cobaan bagi orang tua.

Baca sebelumnya : Nadham 48-50

Baca lanjutannya : Nadham 53-54