menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 18-22 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 18-22


Nadham 18-20

 وَفُسِّرَ الاِيْمَانُ بِالتَّصْدِيْقِ - وَالنُّطْقُ فِيْهِ الخُلْفُ بِالتَّحْقِيْقِ

فَقِيْلَ شَرْطٌ كَالعَمَلْ وَقِيْلَ بَلْ - شَطْرٌ وَالاِسْلَامَ اشْرَحَنَّ بِالعَمَلْ

مِثَالُ هَذَا الحَجُّ وَالصَّلَاةُ  - كَذَا الصِّيَامُ فَادْرِ وَالزَّكَاةُ

Terjemah Versi Aceh :

1. Dan di jelaskan akan iman dengan Tashdiq - dan bermula ucap padanya iman itu khilaf dengan Tahqiq (sebut dengan dalil).

2. Maka dikatakan orang, bermula dianya ucap itu syarat, seperti amal, dan dikatakan orang - bahkan bermula dianya ucap itu juzu', dan akan islam telah jelas ianya islam dengan 'amal.

3. Bermula contoh ini 'amal itu haji, dan itu shalat - tsabit seperti demikian itu puasa maka ketahui olehmu dan itu zakat

Terjemah Umum :

1. Iman harus dengan tashdiq, dan mengucap padanya iman itu ada khilaf dengan Tahqiq (sebut dengan dalil).

2. Maka sebagian ulama mengatakan bahwa ucap itu adalah syarat, seperti amal sedangkan sebagian lagi mengatakan juzuk, dan islam telah jelas yaitu dengan beramal.

3. Contoh dari amalan tsb adalah haji, dan shalat, begitu juga puasa dan zakat. 

Penjelasan :

Tentang Iman, iman tsb harus ada tashdiq baru di anggap sah, tashdiq disini bermakna membenarkan akan segala yang dibawa oleh nabi.

Sedangkan mengucap 2 kalimah syahadat, ini ada khilaf secara tahqiq, dalam artian pihak yang mengatakan wajib ucap syahadat mempunyai dalil, juga pendapat yang mengatakan tidak wajib ucap ada dalilnya. 

Maka, sebagian ulama mengatakan bahwa ucap tsb adalah syarat untuk sahnya iman, sedangkan yang lain mengatakan bahwa ucap tsb merupakan juzuknya iman, maka menurut pendapat ini untuk sahnya iman harus ada tashdiq, dan separuhnya lagi adalah iqrar (ucap). 

Dan tentang islam ini telah jelas bahwa baru di anggap islam itu, harus dengan beramal. 

Contoh amalan tersebut seperti naik haji bila mampu, shalat, puasa, dan yang terakhir adalah zakat. 

Nadham 21-22

وَرُجِّحَتْ زِيَادَةُ الاِيْمَانِ - بِمَا تَزِيْدُ طَاعَةُ الانْسَانِ

وَنَقْصُهُ بِنَقْصِهَا وَقِيْلَ لَا - وَقِيْلَ لَا خُلْفَ كَذَا قَدْ نُقِلَا

Terjemah Versi Aceh :

1. Dan dikuatkan akan lebih iman - dengan barang yang lebihlah tha'at manusia. 

2. Dan bermula kurangnya iman itu tsabit dengan kurang nya tha'at dan dikatakan orang tidak - dan dikatakan orang tidak khilaf, sedemikian sungguh telah di naqalkan. 

Terjemah Umum :

1. Iman akan bertambah dengan bertmbahnya tha'at seseorang. 

2. Dan kurangnya Iman dengan sebab kurangnya tha'at, dan ada pendapat mengatakan tidak kurang, dan ada pendapat mengatakan tidak terjadi khilaf, sedemikian yang sudah di naqal. 

Penjelasan :

Iman yang ada pada seseorang akan semakin kuat, bila amalannya banyak (rajin ibadah), begitu pula, jika amalannya, atau ibadahnya sangat sedikit, maka imannya juga akan menjadi lemah. 

Namun ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa iman tidak akan kuat atau lemah di sebabkan oleh banyaknya amalan atau sedikitnya amalan. 

Dan ada satu pendapat lagi, menyatakan bahwa khilaf yang teradi pada matan di belakang hanyalah sebatas khilaf lafdhi (khilaf pada lafadh), berarti tidak ada khilaf pada pendapat di belakang.

Baca lanjutannya : Nadham 23-26

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 18-22"