Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 13-17
Nadham 13-14
فَقَالَ اِنْ يَجْزِمْ بِقَوْلِ الغَيْرِ - كَفَى وَاِلَّا لَمْ يَزَلْ فِى الضَّيْرِ
وَاجْزِمْ بِاَنَّ اَوَّلًا مِمَّا يَجِبْ - مَعْرِفَةٌ وَفِيْهِ خُلْفٌ مُنْتَصِبْ
Terjemah Versi Aceh :
1. Maka berkata ianya sebagian ulama, jika meyakini ianya seseorang dengan perkataan orang lain - niscaya memadai ianya iman, dan jika tidak meyakini ianya seseorang, niscaya senantiasa ianya seseorang dalam keraguan.
2. Dan yakin olemu bahwa yang awal yang wajib itu ma'rifah - dan tsabit padanya pendapat itu khilaf yang tertegak ianya khilaf.
Terjemahan Umum :
1. Jika seseorang sudah sangat yakin dengan kata-kata orang lain tsb, maka iman nya sudah di anggap memadai, dan jika ia tidak benar benar yakin, maka tetaplah ia dalam keraguan.
2. Dan yakinlah bahwa yang wajib pada pertama sekali adalah ma'rifah (bukan nadhar) dan pada masalah ini ada terjadi khilaf.
Penjelasan :
Pada nadham sebelum nya, mengenai pendapat sebagian ulama, bahwa jika ia taqlid dalam masalah tauhid, maka imannya sudah di anggap sah. Dan pada nadham ini di lanjutkan pembahasan tsb, bahwa orang yang taqlid dalam ilmu tauhid haruslah benar benar yakin dengan perkataan orang yang di taqlidnya itu, dan jika tidak demikian, maka imannya masih dalam status di ragukan.
Dan, kita harus meyakini bahwa yang wajib pada pertama sekali adalah ma'rifah, bukan nadhar, dan dalam hal ini, masih ada juga ulama yang berpendapat pendapat bahwa yang wajib pada pertama sekali adalah nadhar.
Nadham 15-16
فَانْظُرْ اِلَى نَفْسِكَ ثُمَّ انْتَقِلِ - لِلْعَالَمِ العُلْوِيِّ ثُمَّ السُفْلِ
تَجِدْ بِهِ صُنْعًا بَدِيْعَ الحِگَمِ - لَكِنْ بِهِ قَامَ دَلِيْلُ العَدَمِ
Terjemah Versi Aceh :
1. Maka perhatikanlah kepada diri engkau, kemudian pindah olehmu - bagi alam yang tinggi kemudian alam yang bawah.
2. Niscaya engkau perdapat dengannya nadhar akan bikinan yang elok lagi yang kokoh - akan tetapi dengannya nadhar berdirilah dalil 'adam
Terjemah Umum :
1. Maka perhatikanlah terlebih dahulu kepada dirimu sendiri, kemudian kepada langit dan bumi.
2. Niscaya akan engkau perdapatkan ciptaan yang elok lagi yang kokoh, namun dalam nadhar tsb akan hasil dalil' adam.
Penjelasan :
Apabila ingin sampai kepada ma'rifah, maka haruslah ada nadhar, yang pertama sekali kita harus nadhar kepada diri kita sendiri, selanjutnya kepada alam yang tinggi (langit) dan kepada alam yang bawah yaitu bumi, maka akan nampaklah kesemuanya itu adalah ciptaan yang indah, dan kokoh/kuat yang tidak ada seorang pun yang dapat membuat itu semua kecuali Allah, tetapi semua itu adalah sesuatu yang adam' (boleh untuk tiada), dalam artian semua itu adalah haadist (baharu)
Nadham 17
وَكُلُّ مَا جَازَ عَلَيْهِ العَدَمُ - عَلَيْهِ قَطْعًا يَسْتَحِيْلُ القِدَمُ
Terjemah Versi Aceh :
1. Dan bermula barang yang boleh di atasnya barang oleh 'adam (tiada) - niscaya mustahillah qidam di atasnya barang hal keadaan pasti.
Terjemah Umum :
1. Setiap perkara yang boleh untuk tiada, maka terhadap perkara tersebut mustahil untuk qidam.
Penjelasan :
Nadham ini masih berkaitan dengan nadham di belakang, yaitu diri kita, langit dan bumi, semuanya itu ada sesuatu yang pada suatu saat akan tiada, maka terhadap sesuatu yang boleh untuk tiada tidak akan bisa menjadi qidam (sedia)
Baca lanjutannya : Nadham 18-22
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 13-17"