Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Taqsim Isti'arah Bi Zati, hal 15-16, cetakan haramain (Part 8)
(Ini suatu Fashal) pada pembagian isti'arah dengan zat (Isti'arah adakala Tashrihiyah) dinisbah bagi Tashrih (memperjelas) juga dinamai Isti'arah Tashrihiyah dengan Musharrahah (Dan adakala Makniyah) juga dinamai dengan Kinayah (Dan adakala Takhyiliyah). Maka Isti'arah Tashrihiyah adalah Isti'arah yang perjelaskan padanya) isti'arah dipakaikan diatas isti'mal sebagaimana isti'arah juga dipakaikan diatas lafad musta'mal, dan dengan memaksud makna yang pertama nampaklah dharfiyah, jika tidak demikian maka pengarang akan mendefenisikan majaz isti'arah dengan لفظ المشبه به المصرح به (lafad musyabbah bih yang telah diperjelaskan) (Dengan menyebutkakan musyabbah bih) artinya dengan lafad yang menunjukkan diatas musyabbah bih (Maka hanyalah) artinya tidak disebutkan sesuatu pun dari rukun-rukun Tasybih selain musyabbah bih (Contoh رأيت اسدا فى الحمام : Aku melihat singa dalam kamar mandi) maka dalam contoh ini hanya disebutkan musyabbah bih saja, yaitu lafad asad, dan uraian isti'arah adalah dikatakan orang diserupakan الرجل الشجاع dengan الاسد dengan kesamaan berani, kemudian dipinjamkan lafad yang menunjukkan diatas musyabbah bih yaitu lafad اسد bagi رجل الشجاع sebagai isti'arah tashrihiah, maka tasybih terdapat diantara makna dan isti'arah adalah bagi lafad, karena lafad adalah bagiakan pakaian yang yang dipinjamkan daripada seseorang, kemudian dipakaikan untuk orang lain, dan perkataan فى الحمام adalah qarinah yan menegah untuk memaksudkan singa yang sebenarnya.
و)الاستعارة (المكنية) اى المخفية (هى التى طوى) اى لم يذكر (فيها ذكر المشبه به بذكر شئ من لوازمه) اى لوازم المشبه به والباء سببية او بمعنى مع (فلم يذكر فيها) من اركان التشبيه (سوى المشبه
(Dan) ist'arah (makniyah) artinya yang disembunyikan (adalah yang dilipatkan) artinya yang tidak disebutkan (padanya isti'arah akan lafad musyabbah bih dengan sebab menyebutkan sesuatu dari lawazimnya) artinya lawazimnya musyabbah bih, kemudian ba disana adalah bab sababiah atau ba yang bermakna beserta (maka tidak disebutkan padanya isti'arah) daripada rukun-rukun tasybih) selain musyabbah.
و)الاستعارة (التخييلية هى اثبات ذلك اللازم) للمشبه (الدال) ذلك اللازم (على) استعارة لفظ (المشبه به) للمشبه (فهى) اى التخييلية (ملازمة للمكنية) لا تنفك عنها ولذا مثل لهما بمثال واحد بقوله (نحو اظفار المنية نشبت) بكسر الشين اى علقت (بفلان) وتقرير الاستعارة فيهما من هذا المثال ان يقال (شبهت المنية) المذكورة (بالسبع) فى الاغتيال اى بجامع الاغتيال النفوس فى كل من غير تفرقة بين نفاع وضرار (واستعر اسم السبع لها) اى للمنية اى قدر استعارته لها (ثم طوى ذكره) اى المشبه به بناء على ان الذكر بمعنى المذكور او ذكر الاسم بناء على انه باق على مصدريته وقوله (استعارة بالكناية) اى ملتبسة بالخفاء اذ الكناية الخفاء معمول لقوله استعير وقوله (ودل) عطف على طوى فى قوة العلة له (عليه) اى على ذكر المشبه به (بذكر لازمه وهو الاظفار) الذى هو قرينة المكنية
(Dan) ist'arah (takhyiliyah adalah menyebutkan demikian lazim) bagi musyabbah) yang menunjuki) demikian lazim (diatas) meminjamkan lafad (musyabbah bih) bagi musyabbah (maka dianya) artinya takhyiliyah (melazami bagi makniyah) tidak terlepas dari makniyah, karena itu pengarang memberikan contoh yang sama bagi keduanya (isti'arah makniyah dan takhyiliyah) dengan perkataan pengarang (اظفار المنية نشبت : kuku kematian menerkam) dibaca dengan kasrah syain artinya melekat (dengan sifulan) uraian isti'arah makniah dan takhyiliyah pada ini contoh bahwa dikatakan orang (diserupakan kematian) yang telah disebutkan (dengan binatang buas) pada membinasakan artinya dengan kesamaan membisakan bagi jiwa pada tiap-tiap dengan tidak membedakan diantara orang yang memberi manfaat dan orang yang memberi mudharat (dan dipinjamkan nama السبع baginya) منية artinya ditakdirkan meminjamkan السبع baginya منية (kemudian dilipatkan sebutnya) musyabbah bih karena terbina lafad الذكر dengan makna المذكور (yang telah disebutkan) atau dengan makna sebut nama karena terbina lafad الذكر masih makna mashdariyah, dan perkataan (isti'arah dengan kinayah) artinya memiliki makna tersembunyi karena kinayah adalah tersembunyi, kata-kata استعارة adalah ma'mul استعير, kemudian ودل adalah diathafkan kepada lafad طوى pada posisi kekuatan 'ilat baginya lafad طوى (diatasnya) artinya musyabbah bih (dengan sebab menyebutkan sesuatu yang melaziminya musyabbah bih yaitu lafad الاظفار yang mana lafad ini adalah qarinah makniyah.
قال المحقق التفتازانى فالمقصود من قولنا أظفار المنية استعارة السبع للمنية كاستعارة الاسد للرجل الشجاع الا أنا لم نصرح بذكر المستعار أعنى السبع بل اقتصرنا على ذكر لازمه وهو الاظفار لننتقل منه الى المقصود كما هو شأن الكناية فالمستعار هو لفظ السبع الغير المصرح به والمستعار منه هو الحيوان المفترس والمستعار له هو المنية (واثبات الاظفار) للمنية استعارة (تخييلية)
Berkatalah muhaqqiq Taftazani, maksud daripada perkataan kami أظفار المنية adalah isti'arah السبع bagi lafad منية sama seperti isti'arah lafad اسد bagi رجل الشجاع, namun kami tidak memperjelaskan dengan menyebutkan المستعار yaitu lafad السبع, tetapi kami membatasi hanya menyebutkan lazimnya السبع yitu lafad الاظفار, untuk kami pindahkan dari pada penyebutan kepada yang dimaksudkan, sebagaimana yang demikian adalah kedudukan kinayah, maka مستعار adalah lafad السبع yang tidak diperjelaskan, kemudian المستعار منه adalah الحيوان المفترس (hayawan buas), kemudian المستعار له adalah المنية dan menyebutkan lafad الاظفار bagi منية adalah ist'arah takhyiliyah.
وأما لفظ الاظفار فهو مستعمل فى حقيقته وأما كون الإثبات استعارة فلأنه قد استعر للمشبه إثبات الامر الذى يخص المشبه به وأما كونه تخييلية فلانه يخيل أى يوقع فى الخيال أى الذهن أن المشبه من جنس المشبه به وقد علمت أن المجاز انما هو فى الاثبات أى اثبات شئ لشئ ليس هو له فالتخييلية فى الحقيقة مجاز عقلى كاثبات الانبات للربيع وان لازم المشبه به مستعمل فى حقيقته وهذا هو مذهب القوم وتفصيل المذاهب فى المكنية والتخييلية وما يتعلق بها مذكور فى السمرقندية التى جعلت هذه الرسالة فى الحقيقة مقدمة لها
Dan adapun lafad الاظفار masih dipakai pada hakikatnya, dan adapun keadaan menyebutkan adalah ist'arah, karena sungguh dipinjamkan bagi musyabbah akan menyebutkan satu urusan yang khusus dengan musyabbah bih, dan adapun menyebutkan adalah takhyiliyah karena terdapada pada akal sesungguhnya musyabbah adalah jenis musyabbah bih, dan sungguh telah engkau ketahui sesungguhnya majaz hanya terdapat pada penyebutan artinya penyebutan sesuatu bagi sesuatu yang tidak ia baginya sesuatu, maka takhyiliyah pada hakikat adalah majaz 'aqli seperti menyebutkan الانبات (menumbuhkan) bagi hujan, dan sesungguhnya lazim musyabbah bih adakah masih dipakai pada hakikatnya, ini adalah mazhab kaum, dan perincian pendapat-pendapat pada isti'arah makniyah dan takhyiliyah dan sesuatu yang berkaitan dengannya tiap-tiap telah disebutkan dalam kitab Samarkandi, dimana aku menjadikan risalah ini pada hakikat hanyalah muqaddimah bagi kitab Samarkandi.
Baca Sebelumnya : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Part 7
Baca Sesudahnya : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Par 9
Link Lengkap : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Taqsim Isti'arah Bi Zati, hal 15-16, cetakan haramain (Part 8)"