menuj Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Muqaddimah (Part 1) - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Muqaddimah (Part 1)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى مَا اَنْعَمَ مِنَ البَيَانِ وَاَلْهَمَ مِنَ التِبْيَانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الاَنَامِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الاَئِمَّةِ الاَعْلَامِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi yang Maha Penyayang.

Segala puji hanya milik bagi Allah karena telah memberikan Bayan dan telah mengilhamkankan Tibyan kepada kita.

Rahmat dan sejahtera kepada penghulu segala manusia, juga kepada keluarga dan sahabatnya dimana para sahabat menjadi pemimpin bagi umat.

وَبَعْدُ فَهَذَا شَرْحٌ لَطِيْفٌ عَلَى الرّسَالَةِ الَّتِى جَعَلْتُهَا فِى بَيَانِ المَجَازِ والتَّشْبِيْهِ وَالكِنَايَةِ يُوْضِحُ مَعَانِيْهَا وَيَحُلُّ مَبَانِيْهَا فَأَقُوْلُ وَبِالله التَّوْفِيْقُ رَاجِيًا مِنْهُ تَعَلَى اَنْ يُسَلِّكَ بِنَا اَنْفَعَ طَرِيْقٍ

Dan sesudah itu, maka ini adalah syarah yang sedikit di atas satu Risalah yang aku buat untuk menyatakan majaz, tasybih dan kinayah, dimana syarah ini menjelaskan makna yang terkandung dalam risalah, juga mengupas susunan dari risalah tersebut, maka aku berkata Taufiq hanyalah pada Allah, seraya aku harap semoga Allah mengarahkan kita kepada jalan yang paling bermanfaat.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِله) اِبْتَدَأَ بِهِمَا هَذِهِ الرِسَالَةَ اِقْتِدَاءً بِالكِتَابِ المَجِيْدِ وَعَمَلًا بِحَدِيْثَى البَسْمَلَةِ وَالحَمْدَلَةِ المَعْلُوْمَيْنِ وَمِنْ ثَمَّ تَرَكَ العَاطِفَ تَنْبِيْهًا عَلَى اَنَّ كُلَّا مِنْهُمَا مَقْصُوْدٌ بِالْاِبْتِدَاءِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi yang Maha Penyayang, segala puji mili bagi Allah. Pengarang memulai risalah ini dengan basmalah dan alhamdulillah karena mengikuti Al-Qur'an yang agung, dan karena beramal dengan hadist basmalah dan hamdalah yang telah maklum keduanya, karena itu pengarang tidak memakai lagi hirif athaf untuk memberi tahu bahwa basmalah dan alhamdulillah itu sama sama dimaksud untuk ibtidak (permulaan).

والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ الله) المَعْنَى وَاَطْلُبُ مِنَ الله اَنْ يُصَلِّىَ وَيُسَلِّمَ عَلَى رَسُوْلِهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَالصَّلَاةُ لُغَةً الدُّعَاءُ بِخَيْرٍ فَاذَا اُضِيْفَتْ اِلَى اللهِ كَانَ مَعْنَاهَا اِتْمَامُ النِّعْمَةِ وَعَظْمُ القَدْرِ وَلِهَذَا خُصَّتْ بِهَا الاَنْبِيَاءُ وَالمَلَائِكَةُ فَلَا تُطْلَبُ لِغَيْرِهِمْ اِلَّا تَبْعًا والسَّلَامُ التَّحِيَّةُ

(Rahmat dan sejahtera semoga tercurah kepada Rasulullah) bermakna aku minta kepada Allah supaya memberi rahmat dan memberi sejahtera kepada Rasulullah yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Shalah pada bahasa adalah do'a dengan kebaikan, maka apabila shalah disandarkan kepada lafadh Allah bermakna menyempurnakan nikmat dan membesarkan derajat, karena itu shalah hanya khusus untuk para anbiya dan malaikat, maka tidak boleh di pakai kata shalah untuk selain mereka itu, kecuali hanya untuk mengikutkan. Salam adalah penghormatan.

هَذِهِ المُؤَلَّفَةُ الحَاضِرَةُ فِى الذِّهْنِ اَىْ العَقْلِ نَزَّلَهَا مَنْزِلَةَ المَحْسُوْسِ بِجَامِعِ التَّحِْقِيْقِ فَأَشَارَ اِلَيْهَا بِقَوْلِهِ رِسَالَةٌ لَطِيْفَةُ اَىْ صَغِيْرَةٌ جِدًّ فِى بَيَانِ المَجَازِ مُطْلَقًا وَفِى بَيَانِ التَّشْبِيْهِ وَفِى بَيَانِ الكِنَايَةِ عَلَى سَبِيْلِ الاِخْتِصَارِ اَىْ عَلَى طَرِيْقِ الاخْتِصَارِ وَهُوَ تَقْلِيْلُ اللّفْظِ مَعَ كَثْرَةِ المَعنَى وَعَلَى سَبِيْلِ الاِقْتِصَارِ عَلَ بَعْضِ الاَقْسَامِ وَعَلَى مَذْهَبِ القَوْمِ تَقْرِيْبًا لِلْمُبْتَدِى جَعَلْتُهَا تُهْفَةً اَى هَدِيَةً مُسْتَظْرِفَةً لِلْاِخْوَانِ  جَمْعُ اَخٍ وَيُجْمَعُ أَخٌ أَيْضًا عَلَى اِخْوَةٍ اِلَّا اَنَّهُ شَاعَ الاِخْوَانُ فِى جَمْعِ أَخٍ بِمَعْنَى الصَّاحِبِ وَالاِخْوَةُ فِى جَمْعِ أَخٍ مِنَ النَّسَبِ

Ini adalah karangan yang ada dalam zihin, arti zihin adalah akal, pengarang menempatkan karangan pada tempat mahsus (sesuatu yang bisa dirasakan dengan panca indra) dengan persamaan pasti. Maka pengarang mengisyarah kepada kepada karangan tersebut dengan perkataannya risalah lathifah artinya risalah yang sangat kecil pada menyatakan majaz secara mutlaq, pada menyatakan tasybih dan pada menyatakan kinayah dengan metode ringkas, yaitu sedikit lafadh dan banyak maknanya, dan dengan cara membatasi diatas sebagian pembagian, dan metode mazhab kaum, untuk mempermudah orang yang baru belajar.

 (Aku jadikan risalah ini sebagai hadiah yang bagus untuk para saudara) kalimat الاِخْوَانُ adalah jama', sedangkan mufradnya adalah أَخٌ, kadang kala jama' dari kalimag اَخٌ adalah اِخْوَة, namun yang masyhur bahwa الاِخْوَانُ jama' dari أَخٌ dengan makna صَاحِب (kawan), sedangkan اِخْوَة jama' dari اَخٌ dengan makna نَسَب (keturunan).

ضَاعَفَ الله) اَى كَثُرَ (اللهُ لِى وَلَهُمْ الاُجُوْرَ) جَمْعُ اَجْرٍ وَهُوَ مِقْدَارُ مِنَ الجَزَاءِ فِى نَظِيْرِ العَمَلِ (وَالْاِحْسَانَ) عَطْفُ عَامٍ عَلَى خَاصٍ وَفِيهِ اِشَارَةٌ اِلَى اَنَّ العَبْدَ لَا يَسْتَحِقُّ عَلَى اللهِ شَيْأً فِى نَظِيْرِ عَمَلِهِ عَلَى اَنَّهُ لَا عَمَلَ لَهُ فِى الحَقِيْقَةِ وَاللهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ وَلَوْ سُلِّمَ لَمْ يَعُدْ عَلَيْهِ تَعَلَى مِنْهُ نَفْعٌ تَعَلَى اللهُ عَنْ ذَلِكَ عُلُوًا كَبِيْرًا فَكَيْفَ يَصِحُّ القَوْلُ بِوُجُوْبِ الصِّلَاحِ الَّذِى مِنْهُ الاَجْرُ

(Semoga memperbanyak oleh Allah bagiku dan bagi mereka itu akan pahala) الاُجُوْر jama' dari اَجْر yaitu kadar dari pembalasan pada bandingan amal (Dan semoga Allah memperbanyak Ihsan) ini adalah ataf 'am diatas khash, dengan itu mengisyarah bahwa seorang hamba tidak berhak sesuatupun terhadap Allah dari amalnya, lebih-lebih lagi tidak ada amal bagi hamba pada hakikat.

وَاللهُ خَلَقَكُمْ وَمَا و تَعْمَلُوْنَ

"Allah yang menciptakanmu dan apa yang kamu kerjakan"

Dan seandainya diterima pendapat muktazilah (wajib kepada Allah berbuat ihsan) tidak kembali bagi Allah oleh manfaat atas amalan hamba tersebut, mahasuci Allah dari demikian. Maka bagaimana mungkin benar pendapat yang menyatakan wajib berbuat baik yang itu memberi pahala.

Baca lanjutannya : Terjemah Kitab Tuhfatul Ikhwan Bagian 2

Link Lengkap : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Muqaddimah (Part 1)"