menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 106-110 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 106-110

 


Nadham 106

كَذَا الصِّرَاطُ فَالْعِبَادُ مُخْتَلِفْ - مَرُوْرُهُمْ فَسَالِمٌ وَ مُنْتَلِفْ

Terjemah Aceh :

- Tsabit seperti demikian itu Shirath (jembatan), maka bermula hamba itu berbeda-bedalah melewati mereka, maka (tsabit sebagian dari mereka) itu yang selamat dan itu yang tergelincir. 

Terjemah Umum :

- Termasuk dari hal yang wajib di imani adalah jembatan Shiratul Mustaqim, maka berbeda-beda para hamba untuk melaluinya, ada yang selamat dan ada yang jatuh. 

Penjelasan :

Kita wajib beriman pula tentang adanya jembatan yang jarak tempuhnya mencapai seribu tahun mendaki, seribu tahun mendatar dan seribu tahun menurun. 

Ketika melintas diatas diatas jembatan tersebut terdapat berbagai cara melewatinya, menurut kelompok masing-masing, ada yang cepat seperti kilat menyambar, ada seperti kuda lari, seperti burung terbang, ada seperti lari sa'i saat ihram, ada seperti berjalan kaki, ada yang merangkak dan ada yang jatuh kedalam neraka. 

Nadham 107

وَالْعَرْشُ وَ الْكُرْسِىُّ ثُمَّ الْقَلَمُ - وَالْكَاتِبُوْنَ اللَّوْحُ كُلٌّ حِكَمُ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula ‘Arsy dan Kursi, kemudian Qalam, dan malaikat Kâtibûn dan Lauh Mahfûdh itu bermula tiap-tiap itu ada hikmah. 

Terjemah Umum :

- Arasy, Kursy, Qalam, malaikat Katibun, Lauh Mahfudh, semuanya ada hikmah. 

Penjelasan :

Arasy adalah satu qubah besar yang terbuat dari cahaya dan berbntuk tinggi serta memiliki empat tiang yang ditanggung oleh 4 malaikat di dunia dan delapan malaikat di akhirat. 

Kursi adalah satu jisim yang terbuat dari cahaya yang berada diatas langit ketujuh, jarak jauh antara arasy dengan kursi adalah lima ratus tahun perjalanan. 

Qalam adalah satu jisim yang besar yang terbuat dari cahaya untuk menulis sesuatu yang telah ada dan sesuatu yang akan ada, hingga sampai pada hari kiamat. 

Malaikat Katibun yang menulis terbagi kepada 3, pertama malaikat yang menulis perbuatan dalam dunia, kedua malaikat yang menulis pada Lauh Mahfudz sesuatu yang ada pada catatan malaikat yang diwakilkan untuk diturunkan ke alam dunia dalam tiap-tiap tahun, ketiga malaikat yang menulis daripada catatan malaikat disimpan dibawah Arasy. 

Lauh Mahfudz adalah satu bentuk yang terbuat dari cahaya kemudian Allah mengizinkan pada Qalam untuk menulis di Lauh tersebut. 

Semua ciptaan tersebut ada hikmahnya masing-masing. 

Nadham 108

لاَ ِلاحْتِيَاجِ وَبِـهَا الاِيْـمَانُ - يَجِبْ عَلَيْكَ اَيُّـهَا الاِنْسَانُ

Terjemah Aceh :

- Bukan karena berhajat. Dan dengannya (tiap-tiap) wajiblah diimani diatas engkau wahai insan.

Terjemah Umum :

- Menciptakan segala yang telah disebutkan bukan karena berhajat, dan wajib di imani wahai para manusia. 

Penjelasan :

Allah subhana wata'ala menciptakan langit dan bumi serta isi keduanya bukan karena berhajat kepada sesuatu tersebut, dan kita wajib mengimani tentang adanya ciptaan tersebut. 

Nadham 109

وَالنَّارُ حَقٌّ اُوْجِدَتْ كَالْجَنَّةْ - فَلاَ تَـمِلْ لِجَاحِدٍ ذِى جِنّةْ

Terjemah Aceh :

- Dan bermula Neraka itu pasti lagi diperdapatkan akannya neraka sama seperti syurga, maka janganlah engkau condong kepada orang yang ingkar lagi yang mempunyai kegilaan. 

Terjemah Umum :

- Neraka itu pasti ada, sama seperti Surga, maka janganlah engkau condong kepada orang yang ingkar lagi yang gila.

Penjelasan :

Neraka adalah negeri azab yang sudah pasti sebagaimana yang telah tersebut dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi, maka jangan kita pedula terhadap orang gila yang tidak mempercayai adanya Neraka dan Surga seperti kaum Falasifah dan lain sebagainya.   

Nadham 110

دَارَا خُلُوْدِ لِلسَّعِيْدِ وَ الشَّقِىْ - مُعَذَّبٌ مَنَعَّمٌ مَهْمَا بَقِىْ

Terjemah Aceh :

- Bermula dua negeri kekal (syurga dan neraka) itu tsabit bagi orang yang bahagia dan orang yang celaka yang diazabkan akannya tiap-tiap dan diberikan nikmat akannya tiap-tiapa selama kekal ianya tiap-tiap.

Terjemah Umum :

- Surga dan Neraka ada tempat bagi orang baik dan buruk, yang diberi nikmat dan diberikan azab selama ia kekal didalanya.

Penjelasan :

Surga merupakan sebuah negeri yang kekal bagi orang yang bahagia serta mendapatkan bermacam nikmat kepadanya selama kekal didalamnya. Orang yang mati dalam Islam walau pernah kafir sebelumnya tetap dalam kalangan orang yang bahagia dan tidak kekal dalam neraka. Sebaliknya Neraka merupakan negeri yang kekal bagi orang yang celaka serta mendapatkan azab yang pedih selama kekal didalamnya.

Baca sebelumnya : Nadham 101-105

Baca lanjutannya : Nadham 111-115

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 106-110"