menuj Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 38-41 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 38-41


Nadham 38-39

وَعِنْدَنَا أَسْمَاؤُهُ العَظِيْمَةْ - كَذَا صِفَاتُ ذَاتِهِ قَدِيْمَةْ

وَاخْتِيْرَ اَنَّ اسْمَاهُ تَوْقِيْفِيَّةْ - كَذَا الصِّفَاتُ فَاحْفَظِ السَّمْعِيَّةْ

Terjemah Versi Aceh :

1. Dan disisi kita (Ahli Sunnah Wal-Jamaah) bermula nama-nama-Nya Allah yang agung ianya nama - tsabit seperti demikian itu sifat-sifat zat-Nya Allah itu Qadim ianya (nama dan sifat zat). 

2. Dan dipilihkan akan bahwa sungguh nama-nama-Nya Allah itu Tauqifi (ketetapan syara') - tsabit seperti demikian (nama-nama) itu sifat-sifat maka pelihara olehmu akan Sama'. 

Terjemah Umum :

1. Disisi kita Ahlus Sunnah Wal-Jamaah bahwa  nama-nama Allah dan sifat zat Allah itu Qadim.

2. Dan sesungguhnya nama-nama Allah itu ketetapan syara' begitu juga sifat, maka hendaklah menjaga sama'

Penjelasan :

- Dalam mazhab Ahli Sunnah Wal-Jamaah bahwa nama-nama Allah dan sifat zat itu Qadim (tidak didahului oleh tiada). Maksud nama-nama Allah itu Qadim adalah bukan dari segi diri nama tersebut, tetapi dari segi tasmiyah (penamaan). 

Sedangkan pada sifat zat, contohnya seperti sifat yang wajib, mustahil dan harus. 

- Telah memilih oleh kebanyakan ulama bahwa nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah adalah Tauqifi yaitu sesuatu yang bersumber dari Syari' (nabi). Maka tidak boleh kita sembarang membuat nama atau sifat yang kita nisbatktkan kepada Allah. 

Nadham 40-41

وَكُلُّ نَصٍّ اَوْهَمَ التَّشْبِيْهَا - اَوِّلْهُ اَوْ فَوِّضْ وَرُمْ تَنْزِيْهَا

وَنَزِّهِ القُرْأٓنَ اَىْ كَلَامَهْ - عَنِ الحُدُوْثِ وَاحْذَرِ انتِقَامَهْ

Terjemah Versi Aceh :

1. Dan bermula tiap-tiap nash yang terwaham ianya nash akan serupa - itu takwil oleh mu atau serah olehmu dan maksud olehmu akan membersihkan. 

2. Dan bersihkan olehmu akan Al Qur'an artinya Kalam-Nya Allah - dari baharu dan takut olehmu akan siksaan. 

Terjemah Umum :

1. Tiap-tiap nash yang terwaham serupa maka takwillah atau serahkanlah kepada Allah dan maksudkan untuk mensucikan Allah. 

2. Bersihkanlah Al Qur'an daripada baharu dan takutlah kepada siksaan. 

Penjelasan :

- Setiap Nash (Qur'an dan Hadist) yang terwaham kepada tasybih maksudnya tidak pasti benar secara dhahir, maka harus ditakwil atau tafwidh (menyerahkan maknanya kepada Allah) karena Allah yang paling tau. Dan maksudkan untuk mensucikan Allah dari sesuatu yang tidak layak.

- Kita wajib beritiqad bahwa Al Qur'an yaitu kalam Allah adalah tidak tergolong kedalam baharu, beda halnya dengan kaum muktazilah yang beritiqad bahwa kalam Allah itu baharu.

Namun yang dimaksud dengan kalam Allah disini adalah kalam nafsi, sedangkan kalam yang kita baca sekarang itu termasuk baharu.

Baca lanjutannya : Nadham 42-45

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 38-41"