Apakah Doa Dapat Merubah Takdir?

Pertanyaan :

Assalamu'alaikum.. Ustadz mau nanya, apakah doa yang di panjatkan seseorang dapat merubah Takdir.?

Jawaban :

Wa'alaikumumussalam Wr Wb..

Perlu diketahui bahwa semua yang dilakukan oleh hamba itu atas takdir Allah subhana wata'ala, baik itu baik atau buruk.

Namun takdir tersebut bisa diubah oleh do'a. Baik pada takdir Mubram atau Takdir Mua'llaq,

Namun demikian situasi takdir muallaq berlainan dengan takdir mubram. Doa tidak dapat mengubah kenyataan yang digariskan dalam takdir mubram. Meskipun demikian, doa dipercaya dapat meminimalisir dampak bala yang timbul karena takdir mubram.

Hal ini sebagaimana yang tertera didalam kitab Tuhfatu Murid, halaman 91.

والدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل وإن البلاء لينزل ويتلقاه الدعاء فيتعالجان إلى يوم القيامة. والدعاء ينفع في القضاء المبرم والقضاء المعلق. أما الثانى فلا استحالة في رفع ما علق رفعه منه على الدعاء ولا في نزول ما علق نزوله منه على الدعاء

Artinya, “Doa bermanfaat terhadap sesuatu yang telah datang dan yang belum datang (dari langit). Dan bahwa sungguh bala yang turun akan bertemu dengan doa. Keduanya (bala dan doa) senantiasa ‘berperang’ hingga hari qiamat. Doa bermanfaat pada qadha mubram dan qadha muallaq. Adapun yang kedua (qadha muallaq), maka tidak mustahil menghilangkan sesuatu (keputusan Allah) yang penghilangannya dikaitkan pada doa dan tidak mustahil mendatangkan sesuatu (keputusan Allah) yang penghadirannya dikaitkan pada doa,”

وأما الأول فالدعاء وإن لم يرفعه لكن الله تعالى ينزل لطفه بالداعى كما إذا قضى عليه قضاء مبرما بأن ينزل عليه صخرة فإذا دعا الله تعالى حصل له اللطف بأن تصير الصخرة متفتتة كالرمل وتنزل عليه

Artinya, “Adapun yang pertama (qadha mubram), (peran) doa meskipun tidak dapat menghilangkan bala, tetapi Allah mendatangkan kelembutan-Nya untuk mereka yang berdoa. Misalnya, ketika Allah menentukan qadha mubram kepada seseorang, yaitu kecelakaan berupa tertimpa batu besar, ketika seseorang berdoa kepada Allah, maka kelembutan Allah datang kepadanya, yaitu batu besar yang jatuh menimpanya menjadi remuk berkeping-keping sehingga dirasakan olehnya sebagai butiran pasir saja yang jatuh menimpanya,”

Share :