Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 29-30
Nadham 29-30
حَيَاتُه كَذَا الكَلَامُ السَّمْعُ - ثُمَّ البَصَرْ بِذِى اَتَانَا السَّمْعُ
فَهَلْ لَهُ اِدْرَاكٌ اَوْ لَا خُلْفُ - وَعِنْدَ قَوْمٍ صَحَّ فِيْهِ الوَقْفُ
Terjemah Versi Aceh :
1. Dan bermula yang wajib baginya Allah itu hidupnya Allah tsabit seperti demikian itu Kalam (ucapan) dan Sama' (pendengaran), kemudian bermula Bashar (penglihatan) dengan ini sifat (sama' dan bashar) itu telah datang bagi kami oleh dalil sama'.
2. Maka tsabit baginya Allah itu Idrak atau tidak, itu khilaf dan tsabit disisi satu kaum telah shahih padanya satu kaum oleh tawakkuf (tidak berpendapat kepada ada juga tidak berpendapat kepada Ada)
Terjemah Umum :
1. Selanjutnya yang wajib bagi Allah adalah sifat Hayah ( hidup), sifat Kalam (berbicara) dan juga sifat Sama' (mendengar), kemudian sifat Bashar (melihat) dimana sifat sama' dan Bashar memiliki dalil yang sama
2. Terjadi perbedaan ulama tentang sifat Idrak bagi Allah ta'ala, sebagian kaum memilih kepada tawakuf (tidak berpendapat kepada ada juga tidak berpendapat kepada Ada)
Penjelasan :
Sifat kesepuluh yang wajib bagi Allah adalah adalah Hayah (hidup) yaitu satu sifat untuk menetapkan sifat-sifat yang lain, seperti sifat Idrak, sifat Qudrah, dll.
Kemudian Sifat yang kesebelas yang wajib bagi Allah adalah sifat Sama' (mendengar), yaitu satu sifat yang ada pada Azali Allah dan yang tetap pada zat Allah, serta Ta'luq kepada seluruh suara-suara yang maujud (ada) yang yang tidak bersuara seperti benda-benda.
Selanjutnya sifat kedua belas yang wajib bagi Allah adalah sifat Bashar (melihat), yaitu satu sifat yang ada pada Azali, yang ta'luq kepada semua zat yang maujud dan yang tidak maujud.
Dan sifat yang ketiga belas yang wajib bagi Allah adalah sifat Kalam (berbicara), yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah, yang tiada bersuara dan tidak berhuruf, juga tidak terdahulu dan terakhir dan tidak di i'rab dan dibina.
Tentang sifat Sama' dan sifat dan Bashar, kedua sifat ini memiliki dalil yang satu yaitu dalil
وَهُو السَّمِيْع البَصِير
"Dianya Allah adalah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat"
- Tentang adanya idarak atau tidak bagi Allah ini terjadi khilaf, sebagian ulama mengatakan bahwa ini tawakuf (tidak berpendapat kepada ada juga tidak berpendapat kepada Ada)
Baca lanjutannya : Nadham 31-32
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Matan Jauharah Tauhid, Nadham 29-30"