Kenapa pada shalat Jum'at dibaca Khutbah dulu, baru dilakukan Shalat, sedangkan pada shalat Hari Raya sebalik dari itu ?, Simak ulasan berikut ini..!!

Pertanyaan:

Kenapa disaat melaksanakan shalat Jum'at terlebih dahulu dibacakan Khutbah baru setelahnya dilakukan shalat, sedangkan dalam shalat Hari Raya, dilakukan sebalik dari itu?

Jawaban: 

Di awal Islam dahulu, dimasa hayatnya Rasulullah, tatacara melakukan shalat Jum'at sama seperti shalat Hari Raya, yaitu shalat terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan shalat, namun pada satu waktu di masa Rasulullah Saw membaca khutbah Jum'at setelah shalat datanglah rombongan pedagang yang dipimpin oleh Dahyatul Kalbi, dengan membawa barang dagangan dari syam, yang diiringi dengan irama gendang tepukan tangan yang riuh dan ramai, sehingga jama'ah pun bubar meninggalkan Rasulullah saw dalam keadaan berdiri sendirian, dan hanya tersisa dua belas orang saja bersama Rasulullah, menurut satu pendapat menyatakan delapan orang, dan menurut satu pendapat yang lain menyatakan 40 orang.

Maka bersabdalah Rasulullah :

والذى نفسى بيده لو انصرفوا جميعا لاضرم الله عليهم الوادى نارا

"Demi Tuhan yang diriku berada pada kekuasaan-Nya, jika mereka berangkat semua, niscaya Allah akan nyalakan lembah ini membakar mereka dengan api"

Dan turunlah ayat :

وَاٍذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا انْفَضُّوٓا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا

"Dan apabila mereke perniagaan atau permainan mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka meninggalkan kamu yang sedang berdiri (berkhuthbah) (Q.S Al Jumu'ah ayat 11)

Demikian yang tertera di dalam kitab Hasyiatul Bajuri 'alabnib Qasim, juz I, halaman 225, dimana akhirnya beliau berkata:

وحولت الخطبة قبل الصلاة من حينئذ 

"Dan dipindahkan khutbah sejak masa itu sebelum melakukan shalat"

Sedangkan khutbah Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, masih seperti semula tanpa ada perubahan.

Share :