Tiga Perkataan Syaikh Hatim Al-Asham yang Membuat Syaithan Lari Terbirit-birit

Syaithan adalah makhluk Allah yang menjadi salah satu penghalang ibadahnya manusia, hal ini telah disampaikan oleh Imam Ghazali, dalam kitabnya Sirajut Thaalibin, bahwa diantara penghalang Ibadah itu ada 4:

1. Dunia serta isinya

2. Makhluk

3. Syaithan

4. Hawa nafsu

Imam Ghazali memposisikan Syaithan sebagai rintangan yang ketiga, setelah dunia, dan makhluq, karena memang Syaithan ini adalah termasuk rintangan terberat setelah hawa nafsu.

Dalam Al-Qur'an juga telah dijelaskan bahwa Syaithan adalah musuh yang nyata bagi manusia, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah, Ayat 168:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.''

Walaupun demikian, ternyata pernah suatu ketika, Syaithan lari terbirit-birit disebabkan oleh perkataan Syaikh Hatim Al-Asham, ketika itu Syathan ingin menggoda Syaikh, namun dengan keteguhan iman Syaikh, dan kemudian Syaikh mengungkapkan 3 jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Syaithan, yang membuat Syaithan geleng-geleng kepala, lantas!! apa tiga jawaban Syaikh Hatim Al-Asham yang membuat Syaithan bisa lari.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitab beliau Nashaihul 'Ibad.

Berikut Ibaratnya:

والمقالة الثالثة والعشرون عن حاتم الاصم

ما من صباح الا ويقول الشيطان لى

ما تأكل وما تلبس واين تسكون

فأقول اكل الموت والبس الكفن واسكن القبر

فيهرب منى

Maqalah yang ke 23

"Dari Hatim Al-Asham, beliau berkata "Setiap waktu pagi Syaithan selalu berkata kepadaku, Apa yang engkau makan, pakaian apa yang engkau pakai, dan dimana engkau akan menetap"

Kemudian aku menjawab "Aku memakan kematian, pakaian yang aku pakai adalah kain Kafan, dan tempat yang aku tempati adalah Kubur"

Seteleh mendengar ucapan itu, Syaithan pun lari.

(Nashaihul 'Ibad ,Halaman 23, cetakan Darul Kutub Islamiyah)