menuj Sikap Rendah Diri yang Benar sesuai dengan ajaran Syakih Abdul Qadir Al-Jailani - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sikap Rendah Diri yang Benar sesuai dengan ajaran Syakih Abdul Qadir Al-Jailani


Dalam mengarungi kehidupan, Tasawuf mengajarkan kepada kita agar hidup disertai dengan sifat Rendah Diri, dengan Rendah Diri kita akan dicintai oleh orang yang di sekeliling kita, dan juga Allah sangat mencintai orang-orang yang memiliki sifat yang Rendah Diri.

Namun perlu di ingat..!! Jangan sampai kita salah dalam memaknai Rendah Diri, bukan maksud dari Rendah Diri adalah menghinakan diri, karena jika sampai melakukan suatu hal yang apat menghinakan diri kita, itu adalah kesalahan, yang menimbulkan sebuah Dosa.

Lantas bagaimana sebenarnya yang harus kita lakukam dalam mengaplikasikan sifat Rendah Diri ini dalam kehidupan kita.

Baiklah,, pernah kami mem baca salah satu redaksi dari kitab Nashaihul 'Ibad, karangan Syaikh Nawawi Al-Bantani, kepada disana tertera sebuah kalam dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang mengajarkan kita tentang sifat Rendah Diri yang sebenarnya.

Berikut ini Naskah lengkapnya:

قال سيدى الشيخ عبد القادر الجيلانى قدس سره اذا لقيت احدا من الناس رايت الفضل له عليك وتفول عسى ان يكون عند الله خيرا منى وارفع درجة فان كان صغيرا قلت هذا لم يعص الله وان قد عصيت فلا شك انه خير منى وان كان كبيرا قلت هذا قد عبد الله قبلى وان كان عالما قلت هذا اعطى مالم ابلغ ونال ما لم انال وعلم ما جهلت وهو يعمل بعلمه وان كان جاهلا قلت هذا عصى الله بجهل وانا عصيته بعلم ولا ادرى بم يختم لى او بم يختم له وان كافرا قلت لا ادرى عسى ان يسلم فيختم له بخير العمل وعسى ان اكفر فيختم لى بسوء الحديث

Berkata Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani:

"Apabila engkau menjumpai seseorang, maka anggaplah dia lebih baik darimu, kemudian katakanlah dia itu lebih baik darimu, dan lebih tinggi derajat dariimu

Maka jika yang engkau lihat adalah anak kecil, katakanlah dia tidak bermaksiat kepada Allah, sedangkan aku telah bermaksiat kepada Allah, maka jelas dia lebih baik dariku.

Dan jika engkau melihat orang tua, katakanlah orang tua itu lebih dulu beribadah kepada Allah, dibanding denganku

Jika engkau melihat orang yang 'alim, katakanlah orang 'alim telah diberikan sesuatu yang belum kumliki, dan telah mencapai apa yang belum aku capai, juga telah mengetahui apa yang belum aku ketahui, orang 'alim pula telah beramal dengan ilmu yang ia miliki

Jika engkau melihat orang yang bodoh, katakanlah dia bermaksiat kepada Allah karena ia jahil, sedangkan diriku bermaksiat kepada Allah, padahal aku mengatahuinya, dan aku tidak mengetahui dengan apa akhir hidupnya, dan dengan apa akhir hidupku 

Dan jika engkau lihat orang kafir, katakanlah aku tidak mengetahui kadang-kadang ia bisa masuk Islam dan mendapatkan akhir hidup yang baik, dan terkadang boleh jadi aku yang menjadi kafir, dan mendapatkan akhir hidup yang buruk"

(Nashaihul 'Ibad, halaman 22, cetakan Darul Kutub Islamiyah)

Post a Comment for "Sikap Rendah Diri yang Benar sesuai dengan ajaran Syakih Abdul Qadir Al-Jailani"