menuj Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Aceh selama 100 Hari, disampaikan oleh Walidy Panteraja - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Aceh selama 100 Hari, disampaikan oleh Walidy Panteraja

Walidy saat berkunjung ke Mesjid Ba'alawy di Sp Ulim, Aceh Timur 

Saat datangnya bulan Rabi'ul Awal, seluruh Umat Islam di Dunia merayakan hari kelahiran Baginda Nabi Besar Muhammad Saw, seluruh Umat Islam sangat bergembira atas kelahiran Nabi, mereka sangat antusias dalam menyemarakkan hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw. 

Dalam perayaan Maulid Nabi, setiap daerah memiliki ciri khas nya masing masing, khususnya di Aceh. 

Di Aceh, Maulid Nabi dirayakan selama 100 hari, atau yang lebih tepat kita sebut Maulid di Aceh dibagi kedalam 3 tahab, tahap pertama, tahap kedua, dan tahap ketiga.

Seandainya tidak bisa melangsungkan Maulid pada tahap pertama, maka diambil pada tahap kedua, atau ketiga. Itulah tradisi yang sudah turun temurun di Aceh.

Mengenai 100 hari perayaan Maulid di Aceh, ternyata mempunyai sejarah yang luar biasa, hal ini pernah di sampaikan oleh Tgk. H Sulaiman Hasan, atau yang akrab disapa Walidy Panteraja, pimpinan Dayah Raudhatul Mukarramah Al Aziziah, Panteraja, Pidie Jaya, dalam salah satu pengajian yang beliau asuh.

Walidy menceritakan "Bahwa dulu, Raja Aceh pernah berhutang pada Raja Turki, masa Daulah Utsmani, dalam jumlah yang banyak

Ketika sudah sanggup membayar hutang tsb, Raja Aceh kemudian ingin melunaskan hutangnya, namun ketika itu Raja Turki mengibrak seluruh hutang yang pernah diminta oleh Raja Aceh itu (ibrak:melepaskan hutang/tdk perlu bayar lagi), dan menyuruh Raja Aceh untuk membuat perayaan Maulid Nabi dengan semua uang tersebut.

Kemudian Raja Aceh pun pulang, dan membuat perayaan Maulid Nabi dengan memakai uang dari Raja Turki tsb, hingga memakan waktu selama 100 hari

Itulah asal mula sebab perayaan Maulid nabi di Aceh selama 100 hari, atau selama 3 bulan. 

Post a Comment for "Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Aceh selama 100 Hari, disampaikan oleh Walidy Panteraja "