Dosa Yang Sangat Berbahaya, oleh; As-Syahid Syaikh Dr. Ramadhan Al-Buthy

Seringkali kita membicarakan tentang maksiat lahir yang terlihat, memang itu maksiat, tapi yang lebih bahaya dari itu adalah maksiat yang ada di dalam relung-relung diri kita.

Misal, seseorang telah melakukan maksiat, mungkin saja setelah itu dia menyesal dan bertaubat kepada Allah, maka dalam sekejap dosanya akan hilang.

Tapi manusia yang Takabur, bagaimana ia bisabertaubat dari ketakaburannya, sedangkan sifat Takabur itu tertanam dalam dirinya, perhatikan apa yang saya katakan ini.

Manusia yang mendengki saudaranya, yaitu ia merasa benci kepada selainnya, iri, atau rasa buruk hati lainnya, bagaimana cara terbebas dan bertaubat dari maksiat seperti itu?

Sementara jika manusia melihat pada pemandangan yang diharamkan dalam sekejap ia bisa bertaubat, karena itu bukan tabi'at (sifat bawaan)

Matanya telah di arahkan kepada pemandangan yang haram, kemudian dia menundukkannya, dan bertaubat kepada Allah, tetapi manusia yang merasakan kedengkian, fanatisme diri, dan takabur, bagaimana cara menghilangkannya?, ini sulit dan disinilah munculnya bahaya apa yang disebut oleh Allah sebagai bathinnya dosa.

Kami mengalami ujian ini, saya berbicara tentang diri saya, dan keadaan diri saya, serta orang orang seperti saya, saya tidak membicarakan pelaku maksiat lahir.

Karena mungkin saja orang fasik (pelaku maksiat lahir) melakukan perbaikan hubungan antara dirinya dengan Tuhannya dalam sesaat, orang fasik bisa saja meminum khamar, atau melakukan dosa lainnya, tapi mungkin saja dalam sesaat dia menyesal dan bertaubat kepada Allah Swt.

Tapi pemilik sifat yang tertanam didalam dirinya bagaimana? Ketika saya merasakan kedengkian atau kebencian terhadap saudara saya seagama, misalnya dia memiliki hal-hak yang saya butuhkan, tetapi Allah tidak menganugerahkannya kepada saya, lalu saya merasa hasud, dengki, iri kepadanya.

Atau saya merasakan itu semua, tetapi saya merasa takabur, saya memandang diri saya memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh orang lain, atau saya memiliki kedudukan yang tidak dimiliki oleh orang lain, atau saya memiliki kecerdasan yang tidak dimiliki oleh orang lain

Lalu saya memamdang kepada orang lain dengan pandangan yang merendahkan, inilah Takabur, dan ini adalah Tabi'at dan sangat berbahaya.

Maka seharusnya kita menghilangkan sifat ini dan mencabik-cabik sifat ini, yang ada didalam diri kita, lalu berjalan disisi Allah.

Sumber : Hidayah Channel