Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Dapat Menghidupkan Ayam Yang Telah Menjadi Tulang Belulang

Karamah Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani tidak hanya mampu menghidupkan manusia yang sudah lama meninggal, Tetapi juga beliau mampu untuk menghidupkan kembali ayam yang sudah menjadi tulang belulang. Berikut ini kisah selengkapnya:

"Suatu ketika, ada seorang perempuan datang datang kepada beliau dan hendak menyekolahkan dan menitipkan anaknya agar dapat mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani di pesantrennya, dan Syaikh menerima anak itu sebagai santrinya.

Sebagaimana para santri-santri yang lain, untuk mendalami ilmu suluk atau tasawuf. santri tadi diperintahkan oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani untuk melakukan Jihadun-nafsi (memerangi hawa nafsunya) dengar memperbanyak riadhah atau latihan-latihan batin seperti yang biasa dilakukan oleh para wali Allah. Santri itupun melakukan berbagai riadhah sebagaimana yang telah diperintahkan oleh gurunya.

Suatu saat perempuan itu datang menjenguk anak ke pesantren Syaikh Abdul Qadir, perempuan itu sangat kaget melihat kondisi putranya, dengan postur tubuh yang kurus kering, perempuan itu lantas bertanya-tanya, apa yang diperintahkan oleh Syaikh terhadap anaknya, sehingga tubuh anaknya menjadi kurus kering, seperti tubuh anak yang tak pernah makan sama sekali?

Merasa tidak terima dengan kenyataan yang terjadi pada anaknya, permpuann tadi lalu mencoba datang langsung ketempat Syaikh, dia masuk begitu saja ke kamar beliau, permpuan itu kaget melihat kamar Syaikh penuh dengan tuang belulang, sisa dari daging ayam, dan perempuan itu berguman dalam hati "Apakah Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani juga senang dengan kenikmatan dunia seperti ini?", perempuan terseut lalu bertanya kepada Syaikh apa makna dari semua itu

Kemudian Syaikh berkata pada tulang sisa daging ayam tersebut "Berdirilah dengan izin Allah, yang menghidupkan tulang belulang yang telah hancur"

Sesaat setelah beliau mengatakan itu, tulang belulang itupun kembali menjadi ayam dan mengatkan "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah Waliyullah."

Kemudian Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata pada perempuan itu "Kalau memang anakmu dapat melakukan hal demikian, dia boleh makan dengan sekehendaknya"

Mendengar penjelasan Syaikh, akhirnya perempuan itu hanya diam tak mengerti dan seperti tak pecaya dengan apa yang terjadi dengan apa yang terjadi. dalam hatinya yang ada hanya sejuta petanyaan yang di sendiri tak tahu jawabanya.

(Redaksi)