Sejarah Unik Dibalik Gelar Syekh Hatim Al-Asham

Syekh Hatim Al-Asham adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ketiga Hijriah, nama asli beliau adalah Hatim bin Ulwan, beliau lahir di daerah khurasan, dan menjadi rujukan para masyarakat dalam permasalahan agama, selain dari alim beliau juga memiliki akhlak yang sangat mulia, sehingga tak heran para masyarakat sangat mencintai beliau.

Para masyarakat sering memanggil beliau dengan sebutan Syekh Hatim Al-Asham, jika kita perhatikan ada sedikit keanehan pada gelar yang di sandangkan kepada beliau, Al-Asham merupakan bahasa arab yang berarti tuli, bagaimana bisa kepada seorang ulama basar di sebut tuli, sungguh ini sangat tidak wajar.

Namun setelah ditelusuri, ternyata gelar tersebut di sebabkan oleh satu kisah yang bisa di bilang agak unik, kejadian yang membuat kita sedikit tersenyum.

Gelar itu bermula ketika ada seorang perempuan yang datang kepadanya, untuk menanyakan beberapa hal mengenai hukum agama, di saat perempuan tsb sedang menjelaskan tentang permasalahan yang dia alami, tanpa sengaja perempuan tersebut kentut di depan syekh, lantas hal itu membuatnya malu dan diapun diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Melihat kondisi yang sedang di alami oleh perempuan itu, syekh merasa iba dan kasihan, selanjutnya syekh berpura-pura tidak tau akan kejiadian tersebut, supaya perempuan itu tidak menjadi malu kepadanya, dan syekh pun bekata "apa anda bisa mengulangi apa yang telah anda sampaikan tadi?", mendengar ucapan syekh, si perempuan pun merasa agak sedikit lega, dan dia beranggapan mungkin syekh tidak mendengar kentut nya tadi, dan permpuan itupun melanjutkan apa yang ingin ia tanyakan kepada syekh.

Setelah pulang dari tempat syekh, perempuan  itu menceritakan kejadian yang baru saja dia alami kepada teman-temannya, dan merekapun menyangka bahwa syekh itu tuli.

Semenjak itu, Syekh di gelar dengan sebutan Al-Asham yang bermakna orang tuli, dan syekh pun tidak merasa marah sedikitpun atas gelar Al-Asham yang berikan kepadanya itu, karena untuk menjaga perasaan perempuan tersebut,  agar tidak merasa sedih dan malu kepadanya.

Share :