menuj Biografii Imam Syafi'i - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografii Imam Syafi'i



Imam Syafi'i nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Al-'Abbas bin 'Utsman bin Syafi' bin As-Saib bin 'Ubaid bin yazid bin Hashim bin 'Abd Al-Muttalib bin 'Abd Manaf bin Ma'n bin Kilab bin Murrah bin Lu'ai bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Al-Nadr bin Kinanah bin khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Al-Nadr bin Nizar bin Ma'd bin 'Adnan bin Ud bin Udad keturunan beliau bertemu dengan keturunan Rasulullah s.a.w pada 'Abd Manaf. Ibunya berasal dari Kabilah Yaman yang masyur.

Muhammad  Abu Abdillah bin Idris bin Abbas bin Usman bin Safi'i. Ia masih satu keturunan dengan Nabi Muhammad saw dari moyangnya Abdi Manaf. 

Sedangkan nama ibunya adalah Fatimah keturunan Saidina Ali bin Abi Thalib. Di saat ibunya mengandung Imam Syafi'i. Di suatu malam sang ibu bermimpi dengan mimpi yang sangat aneh, ada bintang kejora keluar dari kandung nya. Bintang itu terus naik ke angkasa, setelah sampai pada ketinggian tertentu bintang tersebut pecah. Pecahan-pecahannya ini kemudian jatuh di tiap tiap negeri besar. Selanjutnya bekas pecahan bintang tadi memancarkan sinarnya hingga menerangi seluruh jagat raya. Setelah itu sang ibu terbangun dengan terkejut.

Pada pagi harinya, mimpinya itu di ceritakan kepada ahli ta'bir mimpi. Oleh sang ta'bir mimpi menerangkan bahwa ia akan melahirkan seorang putra yang hidupnya akan menerangi seluruh jagat raya dengan ilmu keagamaan yang di kuasai nya. Maka pada bulan Rajab tahun 150 H, lahirlah Ima Syafi'i di khuzzah daerah Palestina dengan di beri nama Muhammad.

Imam Syafi'i lahir dalam keadaan yatim. Di saat ibu mengandung dirinya, bapak Imam Syafi'i, yaitu Idris pergi ke desa Khuzzah suatu urusan bersama istrinya. Sesampainya di sana tidak begitu lama, bapaknya Imam Syafi'i meninggal dunia, jadi Imam Syafi'i lahir tanpa di tunggui oleh seorang Ayah. 

Sesudah kelahiran Imam Syafi'i beberapa hari kemudian di terima kabar bahwa Imam Hanafi telah meninggal dunia dan di makamkan di Rashafah, sebelah timur negeri Baghdad. Menurut perhitungan para ahli sejarah, bahwa anak yang lahir bertepatan dengan wafatnya seorang Imam besar, maka anak tersebut kelak akan menggantikan kedudukan Imam Besar tadi. Dugaan ini terbukti setelah Imam Syafi'i beranjak dewasa dan tampak kelebihan-kelebihan yang beliau miliki, terutama terhadap penguasaanya dalam ilmu Agama.

(Biografi Empat Madzhab, Halaman 55)

Post a Comment for "Biografii Imam Syafi'i"