Ilmu Harus di Datangi, Bukan Mendatangi
Dilain kesempatan, ketika menunaikan haji, Khalifah sempat berjumpa mam Malik dan menyuruhya membacakan kitab karangannya. Imam Malik tetap menolak dan memintanya hadir dimajlis pengajiannya.
"Bagaimana jika dirumah anda saja?" bujuk Khalifah.
"Rumah saya reot, tak layak untuk seorang pemimpin besar seperti baginda," Kata Imam Malik meredah.
Dan pada kesempatan lain juga, ketika Khalifah ke madinah, pakar ilmu hadist ini sekali lagi dijemput untuk membacakan al-Muaththa' di Istana. Degan berat hati dia lalu memenuhi ajakannya.
"Saya berharap baginda bukan orang pertama yang tidak menghormati ilmu. Sungguh, saya tak bermakud menolak permintaan Baginda. Saya hanya minta baginda menghargai ilmu agar Allah menghargai Baginda," Tutur imam Malik.
Khalifah pun akhirnya ikut Imam Malik ke rumah. Khalifah duduk di kursi sepesial. Ia sempat merasa terganggu dengan banyaknya peserta pengajian, namun Imam Malik bertutur, "Jika orang lain tak boleh menyimak kitab ini maka Allah akan menjauh kan rahmat darinya."
Pengajian dmulai. Imam Malk menyuruh muridnya membaca kitab Muaththa'. Sebelum kitab itu dibaca tiba-tiba keluar dari lisan Imam Malik: "Para pencinta ilmu sangat menghargai ilmu. Tak seorang pun dapat duduk lebih tinggi dari ilmu."
Mendengar sindiran itu, Khalifah pun turun dari kursi dan duduk dilantai bersama peserta lain.
(Kisah kisah teladan 4 Imam Mazhab, Halaman 73)
Post a Comment for "Ilmu Harus di Datangi, Bukan Mendatangi"