menuj Terjemahan Matan Ghayah wa Taqrib | Fasal Luqathah | Kitab Jual Beli, Part 49 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Matan Ghayah wa Taqrib | Fasal Luqathah | Kitab Jual Beli, Part 49


فَصْلٌ: وَإِذَا وَجَدَ لُقَطَةً فِي مَوَاتٍ أَوْ طَرِيقٍ فَلَهُ أَخْذُهَا أَوْ تَرْكِهَا، وَأَخْذُهَا أَوْلَى مِنْ تَرْكِهَا إِنْ كَانَ عَلَى ثِقَةٍ مِنَ القِيَامِ بِهَا وَإذَا أَخَذَهَا وَجَبَ عَلَيْهِ أَنْ يَعْرِفَ سِتَّةَ أَشْيَاءَ وِعَاءَهَا وَعِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا وَجِنْسِهَا وَعَدَدِهَا وَوَزْنَهَا، وَيَحْفَظَهَا فِي حِرْزِ مِثْلِهَا ثُمَّ إِذَا أَرَادَ تَمَلُّكَهَا عَرَّفَهَا سَنَةً عَلَى أَبْوَابِ المَسَاجِدِ وَفِي المَوْضِعِ الَّذِي وَجَدَهَا فِيهِ فَإنْ لَمْ يَجِدْ صَاحِبَهَا كَانَ لَهُ أَنْ يَتَمَلَّكَهَا بِشَرْطِ الضَّمَانِ

(Fasal) Apabila seseorang mendapatkan barang tercecer di areal yang belum dibuka, atau di jalan, maka boleh baginya untuk mengambil atau meninggalkannya, namun mengabil barang tersebut lebih baik dari pada meninggalkannya, jiak ia tergolong orang yang dapat dipercaya untuk mengurus barang tersebut.

Apabila seseorang telah mengambil barang yang tercecer itu, maka wajib baginya untuk memberithukan enam perkara, (1) Wadah (2) Penutup (3) Tali (4) Jenis (5) Jenis (6) Timbangan. dan wajib ia menjaganya di tempat yang aman.

Apabila ia ingin memiliki barang tersebut, maka ia harus menta'rif barang itu (memberi pengmuman) di pintu-pintu mesjid, dan pada tempat lokasi ditemukannya barang tersebut. Maka jika ia tidak menemukan pemiliknya, barulah boleh ia untuk memiliki barang tersebut, dengan syarat dhaman (bila datang pemiliknya, maka ia wajib menggantinya).

وَاللُّقَطَةُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَضْرُبٍ أَحَدُهَا مَا يَبْقَى عَلَى الدَّوَامِ فَهَذَا حُكْمُهُ، الثَّانِي مَا لَا يَبْقَى كَالطَّعَامِ الرَّطْبِ فَهُوُ مُخَيَّرٌ بَيْنَ أَكْلِهِ وَغَرْمِهِ أَوْ بَيْعِهِ وَحِفْظِ ثَمَنِهِ، الثَّالِثُ مَا يَبْقَى بِعِلاَجٍ كَالرُّطُبِ فَيَفْعَلُ مَا فِيهِ المَصْلَحَةَ مِنْ بَيْعِهِ وَحِفْظِ ثَمَنِهِ أَوْ تَجْفِيفِهِ وَحِفْظِهِ، الرَّابِعُ مَا يَحْتَاجُ إِلَى نَفَقَةٍ كَالحَيَوَانِ وَهُوَ ضَرْبَانِ حَيَوَانٌ لاَ يَمْتَنِعُ بِنَفْسِهِ فَهُوَ مُخَيَّرٌ بَيْنَ أَكْلِهِ وَغَرْمِ ثَمَنِهِ أَوْ تَرْكِهِ وَالتَّطَوُّعِ بِالإنْفَاقِ عَلَيْهِ أَوْ بَيْعِهِ وَحْفْظِ ثَمَنِهِ وَحَيَوَانٌ يَمْتَنِعُ بِنَفْسِهِ فَإنَ وَجَدَهُ فِي الصَّحْرَاءِ تَرَكَهُ وَإِنْ وَجَدَهُ فِي الحَضَرِ فَهُوَ مُخَيَّرٌ بَيْنَ الأَشْيَاءِ الثَّلاَثَةِ فِيهِ

Luqathah terbagi empat bagian:
1. Sesuatu yang bersifat kekal selama-lamnya, maka hukumnya seperti yang telah disebutkan.
2. Sesuatu yang tidak kekal, seperti makanan, maka hal ini diberi pilihan mengkonsumsi dan membayarnya, atau menjual dan menjaga uangnya.
3. Sesuatu yang kekal dengan sebab ada suatu cara, seperti makanan basah, maka dilakukan dalam hal ini perkara yang paling baik, berupa menjual serta menjaga uangnya, atau mengeringkan serta menjaganya.
4. Sesuatu yang berhajat untuk menafkahkan, seperti hewan, dan hal ini terbagi dua, pertama hewan yang tidak bisa menjaga diri, maka diberi pilihan diantara mengkonsumsi serta membayarnya, atau meninggalkan serta memberi makanan kepadanya atau menjual dan menjaga uangnya.
Kedua hewan yang bisa menjaga dirinya, maka jika seseorang mendapatkannya di padang luas haruslah ia meninggalkannya, sebaliknya jika seseorang menemukannya di perkampungan, maka diberi pilihan diantara tiga perkara yang telah disebukan.
Baca sebelumnya: Part
Baca lanjutannya: Part 

Baca sebelumnya: Part 48

Baca lanjutannya: 

Post a Comment for "Terjemahan Matan Ghayah wa Taqrib | Fasal Luqathah | Kitab Jual Beli, Part 49"