Terjemahan Kitab Hidayatul Mustafid | Perkara Yang Diharamkan Yang Dibuat Oleh Qari Sekarang | Part 16
س : ما هو الذى ابدعته قراء زماننا؟
ج : الذى ابتدعته قراء زماننا فى القراءة اشياء كثيرة لا تحل ولا تجوز لانها تكون فى القراءة اما بزيادة عن الحد او بنقص عنه وذلك بواسطة الانغام لاجل صرف الناس الى سماعهم والاصغاء الى نغماتهم
فمن ذلك القراءة بالالحان المطربة المرجعة كترجيع الغناء فان ذلك ممنوع لما فيه من اخراج التلاوة عن اوضاعها وتشبيه كلام رب العزة بالاغانى التى يقصد بها الطرب ولم يزل السلف ينهون عن التطريب وهو ان يترنم بالقراءة فيمد فى غير محل المد ويزيد فى المد ما لا تجيزه العربية
ومنها شئ يسمى بالترقيص ومعناه ان الشخص يرقص صوته بالقراءة فيزيد فى حروف المد حركات بحيث يصير كالمتكسر الذى يفعل الرقص وقال بعضهم هو ان يروم السكت على الساكن ثم ينفر عنه مع الحركة فى عدو وهرولة
(Fasal : Pada menyatakan perkara-perkara yang haram yang dibuat oleh para pembaca Al Qur'an)
Soal : Apa perkara yang di buat oleh pembaca Al Qur'an di zaman sekarang?
Jawab : Perkara yang buat oleh para pembaca Al Qur'an di zaman sekarang berjumlah banyak yang tidak halal dan tidak boleh, karena hal itu berada dalam bacaan Al Qur'an adakala melebihkan dari batasan atau menguranginya, hal itu terjadi lantaran sebuah nyanyian, dengan tujuan supaya para manusia mendengar nyanyian mereka itu, dan supaya mereka memerhatikan nyanyian mereka itu.
Sebagian dari perkataan lahin (salah) yang disenandungkan, lagi yang di ulangi adalah seperti mengulang-ulang nyanyian, sesunggunya hal itu dilarang, karena dapat mengeluarkan bacaan dari tempatnya juga dapat menyerupakan kalam Allah dengan nyanyian² yang dimaksud hanya untuk senandung saja.
Para ulama Salaf senantiasa melarang Tathrib, yaitu membaca Al Qur'an dengan nyanyian, sehingga mengakibatkan terjadi mad pada tempat yang tidak dibolehkan dan melebihkan ukuran panjang mad, padahal perkara seperti itu dilarang oleh orang Arab.
Sebagian darinya adalah sesuatu yang dinamakan Tarqish, yaitu seseorang mengguncangkan suara saat membaca Al Qur'an sehingga ia menambahkan beberapa harkat dalam huruf mad seperti Mutakassir (orang yang memecahkan sesuatu) yang sedang melakukan senandung. Sebagian ulama berkata Tarqish adalah sengaja berhenti diatas huruf sakin kemudian menghentakkannya bersamaan dengan gerakan tubuh seakan akan sedang melompat atau berjalan dengan cepat.
ومنها شئ يسمى بالتحزين وهو ان يترك القارئ طباعه وعادته فى التلاوة ويأتى بها على وجه اخر كانه حزين يكاد ان يبكى من خشوع وخضوع وانما نهى عنه لما فيه من الرياء
Sebagian darinya adalah seseuatu yang dinamakan tahzin, yaitu seseorang meninggalkan karakter biasanya saat membaca Qur'an dan melakukannya dengan cara yang lain, seolah-olah ia dalam keadaan sedih dan hampir menangis karena khusyuk dan khudhuk dan hal tersebut dilarang karena terdapat unsur riya.
ومنها شئ يسمى بالترعيد ومعناه ان الشخص يرعد صوته بالقرآن كانه يرعد من شدة برد او الم اصابه
Sebagian darinya adalah sesuatu yang dinamakan dengan Tar'id, yaitu seseorang menggetarkan suaranya saat membaca Al Qur'an, seolah-olah ia bergetar karena terlalu dingin atau ada penyakit yang sedang menimpanya.
ومنها شئ اخر يسمى بالتحريف احدثه هؤلاء الذين يجتمعون ويقرؤن بصوت واحد فيقطعون القراءة ويأتى بعضهم ببعض الكلمة والاخر ببعضها الاخر ويحافظون على مراعاة الاصوات ولا ينظرون الى ما يترتب على ذلك من الاخلال بالثواب فضلا عن الاخلال بتعطيم كلام الجبار فكل ذلك حرام يمتنع قبوله ويجب رده وانكاره على مرتكبه
Sebagian darinya adalah sesuatu yang dinamakan dengan Tahrif yang di buat oleh mereka yang berkumpul dan membaca dengan satu suara, maka sebagian mereka memutuskan bacaan dan sebagian membaca sebagian kalimat dan yang lainnya membaca sebagiannya lagi, mereka menjaga suara agar tetap teratur dan mereka tidak memerhatikan kepada hal yang terjadi akibat demikian yaitu dapat mencederai pahala, lebih-lebih lagi dapat mencederai penghormatan kalam Allah, maka semua itu haram dan tidak boleh dilakukan, kemudian wajib menolak dan ingkarnya terhadap orang yang melakukan hal tersebut.
Baca Sebelumnya : Part 15
Baca Lanjutannya : Part 17
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Hidayatul Mustafid | Perkara Yang Diharamkan Yang Dibuat Oleh Qari Sekarang | Part 16"