Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Nasikh dan Mansukh (Part 52)
النسخ رفع الشارع حكما منه متقدما بحكم منه متأخر
ومنه ما عرف بتصريح رسول الله صلى الله عليه وسلم كقوله كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها
(Nasikh Hadits dan Mansukhnya Hadits)
Nasakh adalah pembatalan hukum dari Syari' (Allah secara hakikat) dengan sebab ada hukum yang baru dari Syari'. (Hukum baru adalah Nasikh dan Hukum baru adalah Mansukh)
Nasikh dan Mansukh dapat diketahui dengan penjelasan Langsa dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, seperti Sabda Rasulullah :
"Kami melarang kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang ziarahlah kubur"
ومنه ما عرف بقول الصحابى كقول جابر كان آخر الامرين من رسول الله صلى الله عليه وسلم ترك الوضوء مما مست النار
Nasikh dan Mansukh dapat diketahui dengan perkataan sahabat, seperti perkataan Jabir :
"Ada dua perkara terakhir dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yaitu meninggalkan wudhu sesudah mengkonsumsi makanan yang dimasak oleh api"
ومنه ما عرف بالتارخ كخبر شداد بن اوس افطر الحاجم والمحجوم ذكر الشافعى انه منسوخ بخبر ابن عباس ان النبى صلى الله عليه وسلم احتجم وهو محرم صائم وخبر شداد كان عام الفتح سنة ثمان وخبر ابن عباس كان فى حجة الوداع سنة عشر
Nasikh dan Mansukh dapat diketahui dengan tanggal seperti hadits riwayat Syadad bin Aus :
"Orang yang membekam dan yang dibekam itu batal puasa keduanya".
Imam Syafi'i menyebutkan, bahwa hadits tersebut telah dinasakh oleh hadits riwayat Ibnu 'Abbas "Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan bekam padahal beliau sedang melakukan ihram dan berpuasa"
Hadits riwayat Syadad bin Aus muncul pada tahun pembebasan kota Makkah tahun 8 Hijriah, sedangkan Hadits riwayat Ibnu Abbas adalah pada Haji Wada' pada tahun 10 Hijriah.
Baca Sebelumnya : Part 51
Baca Lanjutannya : Patt 53
Link Lengkap : Terjemahan Minhatul Mughits
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Nasikh dan Mansukh (Part 52) "