menuj Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Hadits Mursal (Part 33) - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Hadits Mursal (Part 33)


 الحديث المرسل

هو ما رفعه التابعى ولو حكما الى النبى صلى الله عليه وسلم وقلنا ولو حكما ليشمل الصاحبى الذى لم يسمع من النبى صلى الله عليه وسلم وانما يروى عن الصحابة واطلقنا التابعى ليتناول الكبير والصغير

(Hadits Mursal) 

Hadits Musalsal adalah hadits yang di hubung oleh Tabi'in kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam walaupun secara hukum. 

Perkataan kami "Walaupun pada hukum" adalah untuk mencakup sahabat yang tidak mendengar secara langsung dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hanya sanya ia hanya meriwayatkan melalui sahabat, kemudian kami tulis lafad Tabi'in supaya mencakup yang besar dan yang kecil. 

فالاول من لقى جمعا من الصحابة وكان جل روايته عنهم كسعيد بن المسيب والثانى من لقى واحدا منهم كالزهرى

Yang Pertama (Tabi'in besar) yaitu orang yang pernah berjumpa dengan satu jama'ah dengan sahabat, dan riwayat yang paling tinggi dari golongan tabi'in besar adalah seperti riwayat Sa'id bin Musayyab.

Yang kedua (Tabi'in kecil) yaitu tabi'in yang hanya bertemu satu orang dari golongan sahabat, seperti Zuhri.

والمختار قبول مرسل الصحابى اجماعا لانه محمول على السماع ومرسل اهل القرن الثانى والثالث عند ابى حنيفة ومالك مطلقا 

اما قبول مرسل اهل القرن الثانى فلان الثقات من التابعين كابن المسيب والشيب والحسن البصرى ارسلوا وقبل فكلن ذلك اجماعا على قبوله

Pendapat yang kuat adalah menerima hadist Mursal Shahabi secara Ijma', karena hadist tersebut di hamal diatas mendengar (Kemungkinan besar orang yang meriwayatkan hadist tersebut sempat mendengar langsung), kemudian menurut Imam Malik dan Imam Abu Hanifah, bahwa mursal ahli generasi yang kedua (tabi'in) dan generasi ketiga (tabi' tabi'in) adalah dapat diterima secara mulak.

اما قبول مرسل اهل الثانى فلان الثقات من التابعين كابن المسيب والشعبى والحسن البصرى ارسلوا وقبل فكان ذلك إجماعا على قبوله

Adapun qabul (diterima) mursal generasi yang kedua (tabi'in), maka sesungguhnya tsiqah (orang yang terpercaya) dari mereka, seperti Ibni Musayyab, Sya'ibi, Hasan Bashri, mereka semua telah meriwayatkan hadist mursal, dan diterima oleh ahli hadist, maka sebab itu hadist mereka diterima atas dasar Ijmak.

واما قبول مرسل اهل القرن الثالث فلان المروى عنه لو لم يكن عدلا لكان قطع الاسناد الموهم سماعه عن عدل تدليسا واهل القرن الثالث لا يتهمون بذلك

Adapun qabul mursal generasi yang ketiga (tabi' tabi'in), maka sesungguhnya Al Marwi anhu (guru tempat pengambilan riwayat) jika ia tidak adil, maka mengakibatkan putusnya sanad, dengan sebab itu bisa dicurigai bahwa generasi yang ketiga mendengar dari orang yang adil sebagai pengelabuhan, padahal ahli generasi yang ketiga tidak ada indikasi untuk hal semacam itu.

وعند الشافعى يقبل باحد خمسة امور الاول ان يسنده غيره الثانى ان يرسله آخر وشيوخهما مختلفة الثالث ان يعضده قول صحابى الرابع ان يعضده قول اكثر العلماء الخامس ان يعرف انه لا يرسل الا عن عدل

Menurut Imam Syafi'i, hadist mursal baru bisa diterima, harus memenuhi 5 perkara (syarat)

1. Ada perawi lain yang meriwayatkan, sehingga bersambung sanadnya.

2. Ada perawi lain yang juga meriwayatkan hadist musral juga, dan guru mereka berbeda.

3. Hadist tersebut di kuatkan oleh perkataan sahabat.

4. Hadist tersebut di kuatkan oleh perkataan kebanyakan ulama.

5. Ada pengakuan bahwa perawi tersebut tidak meriwayatkan hadist melainkan dari orang yang adil.

Baca Sebelumnya : Part 32

Baca Lanjutannya : Part 34

Link Lengkap : Terjemahan Minhatul Mughits

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Hadits Mursal (Part 33) "