menuj Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Pembahasan Kinayah, Hal 26-28, Cetakan Haramain (Part 14-Tamat) - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Pembahasan Kinayah, Hal 26-28, Cetakan Haramain (Part 14-Tamat)


 واما الكناية) هى فى اللغة مصدر كنيت عن كذا بكذا اذا تركت التصريح به واما فى الاصطلاح (فهى لفظ اريد به لازم معناه خرجت الحقيقة مع جواز ارادة المعنى الحقيقى(معه) اى مع ذلك اللازم كلفظ طويل النجاد المراد به طول القامة مع جواز ارادة حقيقته من النجاد ايضا خرج المجاز اذ لا يصح ارادة المعنى الحقيقى للقرينة المانعة منه

(Dan adapun Kinayah) pada lughat adalah mashdar yang diambilkan dari perkataan كنيت عن كذا بكذا اذا تركت التصريح به "aku kinayah demikian dengan demikian apabila tidak aku perjelas dengan demikian itu" adapun kinayah pada istilah adalah (satu lafad yang dimaksudkan maknanya yang lazim, dari itu keluarlah hakikat beserta boleh maksud makna yang sebenarnya (besertanya) artinya beserta demikian lazim, seperti lafad طويل النجاد "panjang sarung pedang" yang dimaksudkan adalah orang yang panjang berserta boleh maksud makna yang sebenarnya dari sarung pedang tersebut, maka dari ini tidak termasuk majaz, karena majaz tidak boleh menghendaki makna yang sebenarnya, karena ada 'alaqah yang menegah untuk menghendaki makna yang sebenarnya.

 فهى) اى الكناية تخالف المجاز من جهة جواز ارادة المعنى الحقيقى مع ارادة لازمه) كارادة طول النجاد مع ارادة طول القامة بخلاف المجاز وتوافقه من جهة ان الانتقال فيها من الملزوم الى اللازم كما فى المجاز 

(Maka dianya) yaitu kinayah adalah berbeda dengan majaz dari segi boleh menghendaki makna hakiki beserta mengendaki makna lazimnya) seperti mengehdaki panjang sarung pedang beserta menghendaki berdirinya panjang, sebaliknya adalah majaz, namun antara majaz dan kinayah ada kesamaan dari segi intiqal (perpindahan), yaitu perpindahan makna malzum kepada lazim, sebagaimana yang terjadi pada majaz.

وانما قال مع جواز ارادة الخ لان المدار على جواز الارادة المذكورة لا على الارادة بالفعل اذ كثيرا ما تخلو الكناية عن ارادة المعنى الحقيقى للقطع بصحة قولنا فلان طويل النجاد ومهزول الفصيل وان لم يكن له نجاد ولا فصيل واعلم ان المطلوب بها اما صفة من الصفات كالجود والكرم والبخل والعلم والحلم والجبن والشجاعة والطول والقصر ونحو ذلك وهى قريبة وبعيدة 

Hanya sanya pengarang berkata beserta boleh menghendaki hingga seterusnya.. karena ketentuan kinayah pada boleh menghendaki perkara yang telah disebutkan adalah bukan menghendaki secara fi'li, karena kebanyakan kinayah tidak menghendaki makna yang hakiki, karena sudah benar perkataan فلان طويل النجاد ومهزول الفصيل "seseorang itu panjang sarung pedang, dan kurus anak sapi, walaupun padanya tidak ada sarung pedang juga tidak memiliki anak sapi, ketahuilah bahwa yang di tuntut dari kinayah adakala merupakan satu sifat dari beberapa sifat, seperti dermawan, mulia, pelit, alim, santun, pengecut, berani, panjang, pendek dan seumpanya, maka secara umum kinayah ada dua yaitu qaribah dan ba'idah.

فان كان الانتقال من الكناية الى المطلوب بلا واسطة فقريبة (نحو زيد طويل النجاد تريد) بقولك طويل النجاد (طول القامة) فان الطول النجاد يستلزم الطول القاماة والانتقال من طول النجاد الى طول القامة لا يتوقف على واسطة وان كان الانتقال بواسطة فبعيدة

Maka jika perpidahan dari kinayah kepada yang dituntut denga tiada perantaraan, maka itu adalah kinayah qaribah (dekat) (contohnya زيد طويل النجاد "sizaid panjang sarung pedang" engkau maksud) dengan perkataan طويل النجاد (adalah berdirinya panjang) maka sesungguhnya panjang sarung pedang melazimi kepada panjang berdirinya, dan perpindahan makna dari panjang sarung pedang kepada panjang berdirinya adalah tidak memerlukan perantaraan, dan jika perpindahan makna tersebut membutuhkan perantaraan, maka itu adalah kinayah ba'idah.

و) ذلك نحو (زيد مهزول الفصيل) كناية عن كرمه فان الهزال الفصيل مما يستدل به على الكرم فالهزال ملزوم والكرم لازم بحسب الاعتقاد لكن الانتقال من هزال الفصيل الى الكرم مما يتوقف على الواسطة فانه ينتقل منه الى جوعه بعدم شربه اللبن ومنه الى كثرة حلب امه ومنها ال كثرة الاكلة ومنها الى كثرة الضيوف ومنها الى المطلوب وهو الكرم

(Dan) contohnya (adalah زيد مهزول الفصيل "si zaid kurus anak sapi) adalah kinayah dari mulianya, karena kurus anak sapi adalah sesuatu yang dijadikan pegangan diatas kemuliaan, maka kurus adalah malzum sedangkan mulia adalah lazim dengan perkiraan i'tikad, namun perpindahan makna dari kurus anak sapi kepada mulia adalah termasuk membutuhkan perantaraan, yaitu dari makna kurus berpindah kepada makna lapar dengan sebab tiada susu untuk ia minum, dan dari makna ini berpindah kepada makna banyak terjadi pemerasan susu dari ibunya, dari makna ini berpindah kepada banyak makan, dari makna ini berpindah kepada banyak tamu yang datang, dari makna ini berpindah kepada makna yang di tuntutkan yaitu mulia.

  واما ان يكون المطلوب بها نسبة أى اثبات امر لامر او نفيه عنه (نحو ان السماحة والمروءة) هى كمال الرجولية (والندى) أى الاعطاء (فى قبة ضربت على ابن الحشرج) فهذا الكلام (كناية عن ثبوت هذه الصفات) الثلاثة (له) اى لابن الحشرج فان هذا الشاعر اراد اي يثبت هذه الصفات له فترك التصريح بذلك بان يقول هذه الصفات ثبتت لابن الحشرج مثلا الى الكناية بان جعلها فى قبة مضروبة عليه لانه اذا أثبت الشئ فى مكان الرجل وحيزه فقد اثبت له ومن ذلك قولهم المجد بين ثوبيه والمرم بين برديه حيث ترك التصريح بثبوت المجد والكرم الى الكناية عن ذلك بان جعل ما ذكر بين ثوبيه وبرديه

Dan adakala yang dituntukan adalah nisbah, pengertian nisbah adalah  اثبات امر لامر او نفيه عنه "menyebutkan satu urusan bagi urusan yang lain atau menafikannya" (contohnya : sesungguhnya memaafkan dan martabat) yaitu kesempurnaan seorang lelaki (dan memberi) yaitu suka memberi (terdapat dalam kubah yang dibuat untuk Ibnu Hasyraj) maka perkataan ini (adalah kinayah dari menyebutkan sifat ini) yaitu 3 sifat yang telah disebutkan (baginya) artinya bagi Ibnu Hasyraj, sesungguhnya penyair menghendaki artinya menyebutkan ini sifat bagi Ibnu Hasyraj dengan perkataannya, dalam artian ia berkata sifat-sifat ini ada pada Ibnu Hasyraj adalah kinayah, yaitu ia menjadikan sifat sifat ini ada dalam kubah yang dibuatkan untuk Ibnu Hasyraj, karena apabila seseorang menyebutkan sesuatu pada tempat seseorang dan menempatkannya, maka ia telah menyebutkan sesuatu itu adalah bagi seseorang tersebut, karena demikian perkataan mereka : dermawan ada diantara dua pakaiannya dan kemulian ada diantara dua ridaknya, sekira kira ia tidak menjelaskan dengan menyebutkan kedermawanan dan kemulian kepada kinayah dari demikian, yaitu menjadikan kedermawanan dan kemulian diantara dua pakaiannya dan diantara dua ridaknya.

ولله الحمد على الابتداء والاختتام والصلاة والسلام على خاتم انبياء الله الكرام عليهم وعلى آلهم الصلاة والسلام اه

Dan puji kepada Allah diatas permulaan dan penutup, rahmat dan sejahtera diatas penutup segala Nabi Allah yang maha mulia, semoga tercurahkan rahmat dan salam kepada mereka dan kepada keluarga mereka .

Baca Sebelumnya : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan Part 13

Link Lengkap : Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmi Bayan | Pembahasan Kinayah, Hal 26-28, Cetakan Haramain (Part 14-Tamat)"