menuj Terjemahan Kitab Taisir Al-Khallaq Fi Ilmi Akhlak, Bab Adab Mesjid - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terjemahan Kitab Taisir Al-Khallaq Fi Ilmi Akhlak, Bab Adab Mesjid


 آدَابُ المَسَاجِدِ

المَسَاجِدُ بُيُوْتُ اللّٰهِ وَمَنْ عَلَّقَ قَلْبَهُ ِبهَا أَضَلَّهُ اللّٰهُ فِى ضَلِّهِ يَوْمَ القِيَامَةِ كَمَا فِى الحَدِيْثِ فَيُطْلَبُ المَشْيُ إِلَيْهَا بِاشْتِيَاقِ مَعَ السَّكِيْنَةِ وَالوَقَارِ وَدُخُولُهَا بِاليُمْنَى مَعَ تَنْظِيْفِ نَعْلَيْهِ خَارِجَهَا وَقَوْلُهُ عِنَدَ الدُخُولِ اَللّٰهُمَ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ


(Adab Mesjid) 

Semua masjid adalah rumah Allah, orang yang bergantung hatinya dengan masjid, Allah akan menaunginya di hari kiamat sebagaimana pada hadits, seseorang berjalan ke masjid dengan penuh rindu serta tenang dan sopan, masuk kedalamnya dengan kaki kanan dan melepaskan sandalnya di luar masjid dan berdoa saat masuk: 

 اَللّٰهُمَ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

 “Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat Engkau”.

وَأَدَاءُ تَحِيَّةِ المَسْجِدِ وَالتَّسْلِيْمِ وَلَوْ خَلَا المَسْجِدُ مِنَ النَّاسِ لِأَنَّهُ لَا يَخْلُوا مِنَ الجِنِّ وَالمَلَائِكَةِ وَالجُلُوسُ بِنِيَّةِ التَّقَرُّبِ وَمُرَاقَبَةِ اللّٰهِ تَعَالَى وَالإِكْثَارُ مِنْ ذِكْرِهِ وَحَبْسُ النَّفْسِ عَنِ الشَّهَوَاتِ وَاجْتِنَابُ الخُصُوْمَةِ وَأَلَّا يَنْتَقِلَ مِنْ مَكَانِهِ إِلَّا لِحَاجَةٍ وَأَلَّا يُنْشِدَ ضَالَّةً وَأَلَّا يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِحَضْرَةِ المُصَالِّيْنَ وَأَلَّا يَمُرَّ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَأَلَّا يَشْتَغِلَ بِصِنْعَةِ 

Dan mengerjakan shalat tahiyyatul masjid, memberi salam walaupun  tidak ada orang didalamnya karena masjid tidak sunyi dari Jin dan malaikat, duduk dengan niat taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah), muraqabah (perasaan dalam pengawasan Allah), memperbanyak zikrullah, menahan nafsu dari syahwat, menjauhi perselisihan, tidak berpindah pada tempatnya kecuali ada keperluan, dan tidak mencari barang hilang (tercecer) di dalam masjid, tidak menguatkan suara di depan orang-orang  yang sedang shalat, tidak berjalan didepan mereka, tidak menyibukkan diri dengan suatu kegiatan. 

 وَأَلَّا يَخُوْضَ فِى كَلَامِ أَهْلِ الدُّنْيَا لِيَسْلَمَ مِنَ الوَعِيْظِ الوَارِدِ فِى قَوْلِ النَّبِى صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ نَاسٌ مِنْ اُمَّتِي يَأْتُونَ المَسَاجِدَ يَقْعُدُونَ فِيهَا حَلَقًا حَلَقًا  ذِكْرُهُمُ الدُّنْيَا وَحُبُّ الدُّنْيَا لَا تُجَالِسُوهُمْ فَلَيْسَ لِلّٰهِ بِهِمْ حَاجَةٌ 

Dan tidak berbicara pembicaraan dunia, agar selamat dari ancaman sabda Nabi SAW :

“Akan datang pada akhir zaman manusia dari umatku, datang ke masjid, duduk berkelompok-kelompok, sebutan(pembicaraannya dunia), cinta dunia, jangan kamu duduk bersama mereka karena Allah tidak memerlukan mereka.

فَإِذَا أَرَادَ الخُرُوجَ طُلِبَ مًِنْهُ البَدْءُ بِاليُسْرَى وَأَنْ يَضَعَهَـا عَلَى   ظَهْرِ نَعْلِهِ ثُمَّ يَلْبِسُ اليُمْنَى أَوَّلًا وَلْيَقُلْ عِنْدَ خُرُوْجِهِ اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Maka apabila keluar masjid mulai dengan kaki kiri, dan meletakkan (menaruh)kaki kirinya di atas sandal kemudian memakai yang sebelah kanan duluan, dan berdoa waktu keluar:

 اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

 “Ya Allah, saya memohon karunia-Mu”.

قَالَ النَّبى صلى الله عليه وسلم قَالَ اللّٰهُ تعالى

إِنَّ بُيُوتِى فِى اَرْضِى المَسَاجِدِ وَإِنَّ زُوَّارِي فِيْهَا عُمَّارُهَا فَطُوبَى لِعَبْدٍ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ زَارَنِي فِى بَيْتِي فَحَقَّ عَلَى المَزُورِ أَنْ يُكْرِمَ زَائِرَهُ

Telah bersabda Nabi Muhammmad SAW, Allah berfirman :

“Sesungguhnya rumah-Ku di bumi adalah masjid-masjid,orang yang berkunjungke masjid ialah pemakmur masjid, bahagialah hamba yang bersuci di rumahnya kemudian mengunjungi-Ku di rumah-Ku, maka hak yang dikunjungi memuliakan yang berkunjung.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللّٰه عَنْهُ

مَنْ أَسْرَجَ فِى مَسْجِدٍ سِرَاجًا لَمْ تَزَلِ المَلَائِكَةُ وَحَمْلَةُ العَرْشِ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَادَامَ فِى ذَلِكَ المَسْجِدِ ضَوْءُهُ

Dari Anas Radhiallahu'anhu :

“Siapa saja yang menerangi masjid dengan lampu (memasang lampu) di masjid senantiasa malaikat dan penanggung Arasy meminta ampun untuknya selama cahaya lampu tetap di masjid tersebut.”

Baca lanjutannya : Bab Kebersihan 

Terjemahan Lengkap : Kitab Taisir Khallaq

Post a Comment for "Terjemahan Kitab Taisir Al-Khallaq Fi Ilmi Akhlak, Bab Adab Mesjid "