menuj Apakah wajib patuh kepada orang tua yang Fasiq?, Simak jawaban Walidy Panteraja berikut ini..!!! - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah wajib patuh kepada orang tua yang Fasiq?, Simak jawaban Walidy Panteraja berikut ini..!!!


Orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan seorang anak juga juga orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasian seorang anak, dengan gigihnya perjuangan orang tua, in syaa Allah seorang anak akan berhasil, begitu sebaliknya, jika orang tua tidak begitu memperhatikan anaknya, maka kemungkinan akan sulit dicapai keberhasilan bagi si anak.

Maka sudah tentunya bagi seorang anak untuk mematuhi apa saja yang perintahkan oleh orang tuanya, selama perintah itu tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif, yaitu perbuatan maksiat kepada Allah.

Namun jika orang tua kita adalah orang fasiq, tidak beribadah kepada Allah, orang tua kita adalah ahli maksiat, maka bagaimana dengan hal ini, bagaimana sikap serorang anak dalam menanggapi hal ini, apakah masih wajib untuk berbakti kepada orang tua jika orang tua kita adalah ahli maksiat.

Untuk menjawab hal ini, kami akan mengutip apa yang telah disampaikan oleh Walidy Panterja, pada saat kami mengikuti pengajian bersama beliau, di komplek dayah Radhatul Mukarramah Al Aziziah, Panteraja, Pidie Jaya.

Waktu itu ada suatu pertanyaan yang ajukan kepada Walid mengenai hal ini.

"Walidy, bagaimana sikap kita terhadap orang tua yang fasiqi orang tua yang ahli maksiat, apakah masih wajib patuh kepad mereka?" Tanya oleh salah satu orang yang menghadiri majlis

Kemudian Walidy menjawab:

"Wajib bagi seorang anak untuk patuh kepada oarang tua walaupun orang tua tersebut dalam keadaan Fasiq, namun wajib ta'at kita pada orang tua selama orang tua kita tidak memerintahkan kita untuk bermaksiat kepada Allah Swt, karena tidak wajib bagi kita untuk mematuhi kepada orang tua yang memerintahkan kita untuk bermaksiat kepada Allah, misalnya orang tua kita memerintah untuk mencuri harta orang lain, maka jika kita mematuhinya, tidak akan membuat kita durhaka.

Misalnya, jika orang tua kita tidak shalat, tidak berpuasa, dan juga mencuri harta orang lain, namun beliau memerintahkan kita untuk perbuatan ta'at, seperti mengaji, shalat, dan lain lain, maka durhaka kita jika tidak patuh pada perintahnya, karena betapa pun tinggi derajat kita, tetap derajat kita tidak akan melewati derajat orang yang melahirkan kita.

Sungguh sakit seorang ibu dalam melahirkan, maka karena itu saat ditanyakan kepada nabi, kepada siapa yang terlebih berhak aku lakukan ta'at, maka Nabi menjawab "Ummuka, Ummuka, Ummuka" 3 kali nabi mengulanginya, baru kemudia nabi mengatakan "Abuka" berarti kepedihan yang dirasakan oleh seorang ibu, melebihi 3 kali lipat dari kepedihan yang dirasakan oleh seorang bapak.

Untuk selengkapnya bisa anda lihat pada link video ini : Apakah wajib patuh kepada orang tua yang fasiq?

Post a Comment for "Apakah wajib patuh kepada orang tua yang Fasiq?, Simak jawaban Walidy Panteraja berikut ini..!!!"