10 Macam Tanwin, Serta Penjelasannya
Pada artikel kali ini, kita akan membahas seputar Nahwu yaitu tentang Tanwin dan 10 pembagian dari Tanwin, Namun sebelum kita bahas tentang 10 macam Tanwin tsb, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu Tanwin?
Defenisi Tanwin adalah:
هو نون زائدة ساكنة تتبع اخر الاسم لفظا وتفرقه خطا
"Tanwin adalah Nun ziadah (lebih) berbaris sukun, yang terdapat pada akhir isim pada lafadh, dan berbeda ia nun dengan tanwin pada tulisan" (Kawakibud Durriyah, Juz I, Halaman 8, Cetakan Haramain)
Itulah pengertian dari Tanwin, kemudian langsung kita bahas mengenai 10 bagian dari Tanwin.
Tanwin terbagi kepada 10 macam:
(1) Tanwin Tamkin (2) Tanwin Tangkir (3) Tanwin 'Iwadh (4) Tanwin Muqabalah (5) Tanwin Dharurah (6) Tanwin Ziadah (7) Tanwin Taktsir (8) Tanwin Hikayah (9) Tarannum (10) Tanwin Ghalwi.
1. Tanwin Tamkin
Defenisinya:
هو اللاحق للاسماء المعربة المنصرفة
"Tanwin Tamkin adalah Tanwin yang terdapat pada isim yang mu'rab lagi yang musharif (menerima baris kasrah dan tanwin)"
Nama lain dari Tanwin Tamkin adalah Tanwin Sharaf, sebab dinamakan Tanwin ini dengan Tanwin Tamkin adalah karena menunjuki diatas kedudukan isim (tanwin ini menjadi sebab bahwa itu sebuah isim), dan menunjuki ketetapan terdahulu isim pada Ismiyah, dan i'rab, maka oleh karena itu isim tidak sama dengan huruf, karena huruf itu dibina dan juga tidak serupa dengan fi'il, karna fi'il itu tidak menerima sharaf (tanwin dan baris kasrah).
Contonya seperti kalimat ذيد, tanwin yang ada pada kalimat Zaidun ini adalah Tanwin Tamkin.
2. Tanwin Tangkir
Defenisinya:
هو اللاحق لبعض الاسماء المبنية للفرق بين معرفتها ونكرتها
"Tanwin Tangkir adalah yang terdapat pada sebagian isim yang mabni untuk membedakan diantara makrifah dan nakirah"
Contohnya seperti kalimat سبويه jika Ha yang ada pada akhir kalimat سبويه tidak diberi Tanwin, maka kalimat سبويه adalah isim makrifah yaitu 'alam kepada Imam yang terkenal dalam ilmu Arab.
Dan jika Ha tsb dibaca dengan Tanwin, maka kalimat سبويه adalah isim Nakirah, maka maksudnya adalah semua orang yang telah dinamai dengan سبويه tsb.
Demikian juga kalimat صه dan مه kedua kalimat adalah Isim Fi'il, jika di tanwaikan, maka untuk membedakan antara Mubham (tidak jelas) dan Mu'ayyan (yang jelas).
صه: artinya "Diam" digunakan untuk meminta lawan bicara untuk diam dan berhenti untuk berbicara.
مه: artinya "diam" digunakan untuk meminta lawan bicara untuk tidak melakukakan suatu perbuatan apapun.
3. Tanwin 'Iwadh
Defenisinya:
هو اللاحق لاخر الاسم المضاف عوضا عن المضاف اليه
"Tanwin 'Iwadh adalah Tanwin yang terdapat pada akhir isim yang menjadi Mudhaf sebagai ganti dari Mudhaf Ilaih"
- Adakala Mudhaf 'Ilaih itu berupa Huruf, contohnya seperti جوار dan غواش, asalnya adalah جوارى "tetangga" dan غواشى "tutupan", maka diberi tanwin pada akhir 2 kalimat ini sebagai ganti dari Mudhaf Ilaihnya yang telah di buang, yaitu huruf Ya Mutakallim.
- Adakala Mudhaf Ilaihnya berupa Isim, contohnya seperti كل dan بعض, jadi 2 kalimat ini adalah kalimat yang wajib untuk Idhafah, namun terkadang Mudhaf Ilaihnya dibuang, dan diberilah tanwin.
Seperti dalam contoh dalam surah Al Baqarah, ayat 16
كُلٌ لَهُ قَنِتُوْنَ
"Semuanya tunduk kepada-Nya"
Maksudnya semua yang ada di langit dan bumi, karena susunan dasarnya adalah
كل ما فى السماوات والارض
"semua yang ada di langit dan bumi"
Maka kalimat didepan كل di buang, dan diberilah tanwin pada كل, dan isim yang di ganti dengan tanwin itu adalah ما yang merupakan Isim Maushul.
Dan seperti dalam Surah Al A'raf, ayat 41:
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
"Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang dhalim''.
غَوَاشٍ adalah bentuk dari غشية, sedangkan tanwinnya adalah ganti dari Ya yang telah di buang.
- Adakala Mudhaf Ilaih itu berupa Jumlah, contoh seperti dalam Surah Al Waqi'ah, ayat 84
وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ
Pada kata-kata حِينَئِذٍ tanwin pada akhir kalimat ini adalah ganti dari jumlah بلغت الروح الحلقوم.
4. Tanwin Muqabalah
Defenisinya
هو اللاحق لجمع المئنث السالم فى مقابلة نون جمع المذكر السالم
"Tanwin Muqabalah adalah Tanwin yang terdapat pada Jama' Muannats Salim, pada muqabalah (berlawanan) Nun Jama' Muzakkar Salim"
Contoh seperti مسلمات, di beri tanwin pada akhir kalimat tsbada sebagai Muqabalah dari Nun yang ada pada Jama' Muzakkar Salim, contoh nya مئمنون.
5. Tanwin Dharurah
Defenisinya
هو اللاحق للمندى المبنى
"Tanwin dharurah adalah Tanwin yang terdapat pada Munada"
Adakala masih berbaris dhummah seperti Sya'ir:
سلام الله يا مطرعليها - وليس مطر عليك يا مطر السلام
Tanwin yang ada pada kalimat مطر itu adalah tanwin dharurah
Adakala berbaris Nashab seperti Sya'ir:
يا عديا لفد وفتك الاواقى
Tanwin yang ada pada kalimat عديا itu adalah tanwin dharurah.
6. Tanwin Ziadah
Defenisinya
هو اللاحق لغير المنصرف
"Tanwin Ziadah adalah tanwin yang terdapat pada isim Ghairu Munsharif"
Nama lain dari Tanwin Ziadah adalah Tanwin Munasabah, contoh seperti سلاسلا dan اغلالا.
kalimat سلاسلا dibaca dengan tanwin karena ia adalah lafadh Muntahal Jumu', dan lafadh سلاسلا saat dibaca dengan tanwin bukan munsharif pada hakikat, karena masih di anggap sebagai Ghairu Munsharif.
karena tanwin pada dasarnya tidak ada pada Isim Ghairu Munsharif, namun pada contoh سلاسلا diberi tanwin karena hanya sebatas Ziadah.
7. Tanwin Taktsir
Defenisinya
هو اللاحق لبعض الاسماء المبنية لقصد التكثير
"Tanwin Taktsir adalah tanwin yang terdapat pada sebagian Isim Mabni untuk qashad Taktsir (banyak)"
Nama lain dari Tanwin Taktsir adalah Tanwin Hamaz, contohya seperti هؤلاء قومك "mereka adalah kaum engkau"
Dibaca dengan tanwin pada akhir Hamzah, menandakan bahwa kalimat هؤلاء bermakna "Orang yang banyak"
8. Tanwin Hikayah
Defenisinya
هو اللاحق لبعض الامثلة الموزون بها
"Tanwin Hikayah adalah Tanwin yang tedapat pada sebagian contoh dari sebuah Wazan"
Seperti contoh perkataan مضراب وزن مفعال "Madhrabun adalah wazan dari Maf'alun" dan ضاربة وزن فاعلة "Dharibatun adalah wazan dari Fa'ilatun"
مضراب dan فاعلة adalah kalimat yang tertegah Sharaf karena 'alamiyah, dan Ta'nist, pada dasarnya dua kalimat ini tidak boleh di beri tanwin, namun kadangkala diberi tawin juga hanya semata untuk hikayah Wazannya.
9. Tanwin Tarannum
Defenisinya:
هو اللاحق للقوافى المطلقة
"Tanwin Tarannum adalah tanwin yang terdapat pada ujung nadham yang akhirnya adalah huruf Ithlaq"
Contohnya seperti Sya'ir:
افلى اللوم عازل والعتابن وقولى ان اصبت لقد اصابن
Asal العتابن adalah العتابا dan asal اصابا pada akhir kedua kalimat ini adalah Alif Ithlaq, dan nun yang ada pada 2 kalimat tsb adalah tanwin Tarannum, namun kenapa berbentuk huruf Nun, karena kebiasaannya, tanwin yang ada pada nadham itu berbentuk huruf Nun, dan defenisi dari Tanwin juga adalah Nun yang Zaidah, sebagaimana yang tertera di atas.
10. Tanwin Ghalwi
Defenisinya:
هو اللاحق للقوافى المقيدة
"Tanwin Ghalwi adalah tanwin yang terdapat pada ujung nadham yang akhirnya adalah huruf shahih yang sukun"
Seperti contoh dalam Sya'ir:
وقاتم الاعماق خاوى المخترقن
Nun yang ada pada kalimat المخترقن adalah Tanwin Ghalwi, dan huruf Shahih yang sukun itu adalah huruf Qaf.
Nama lain dari Tanwin Ghalwi adlah Tanwin Ghali, karena melewati batasan, dengan sebab merubah wazan Sya'ir.
(Sumber dari Kitab Kawakbud Durriyah, juz I, Halaman 8, Cetakan Haramain)
Note:
Bila ada kesalahan dalam penulisan atau dalam penjelasan, mohon untuk di komentari, semoga, bisa bermanfaat.
Post a Comment for "10 Macam Tanwin, Serta Penjelasannya"