menuj Qaidah Nahwu Tentang Mashdar Yang Bisa Berma'na Amar part 1 - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Qaidah Nahwu Tentang Mashdar Yang Bisa Berma'na Amar part 1


Qaidah Nahwu

المصدر اذا وقع جزاء للشرط واقترن بالفاء جرى مجرى الامر                                                               

“Mashdar apabila bertempat sebagai jawaban bagi syarat  dan disertai faa maka berlaku seprti makna fiil amar”                                              

Penjelasan Qaidah :

 Mashdar pada dasarnya bermakna hudust ( kejadian ), seperti kalimat  ضربا  makna dari kalimat ini adalah kejadian pukul tidak, terdapat  zaman madhi, zaman hal, dan zaman mustaqbal , dan kalimat ضربا  ini tidak memiliki makna thalab ( tuntut ), namun mesikpun demikian , terkadang mashdar ada juga bermakna thalab seperti makna yang ada pasa fi’il amar yaitu ketika mahsdar bertempat sebagai jawab dari syarat yang telah di buang kan.

Contoh nya

فتحرير رقبة مؤمنة                   

“ Maka merdeka kan lah seorang hamba sahaya permpuan yang mukmin

Dalam contoh ini tedapat kata kata تحرير yang mana kalimat ini merupakan mashdar dari fi’il madhi حرر dan dasar nya kalimat تحرير ini bekmakna kejadian merdeka seorang hamba, namun di karnakan dia jatuh sebagai jawab syarat dari  من قتل مؤمنا   artinya “barang siapa yang membunuh seorang mukmin” maka dia berlaku seperti makna fi’il amar, seolah olah kalimat

 فتحرير رقبة مؤمنة

 Menjadi kata kata

 فليحرر رقبة مؤمنة  yang artinya “hedaklah memerdekakan seoranng hamba sahaya perempuan yang mukmin”

[Kitab Syarqawi ‘ala tahrir juzuk 2, halaman 97, Cetakan haramain]

Post a Comment for "Qaidah Nahwu Tentang Mashdar Yang Bisa Berma'na Amar part 1"