Terjemahan Matan Ghayah wa Taqrib | Kitab Qadhi dan Saksi, Part 79
Tidak boleh menjatuhkan hukum kecuali di dalamnya sempurna 15 hal: Islam, Baligh, Berakal, Merdeka, Laki Laki, Adil, Mengetahui hukum-hukum yang ada dalam quran dan hadits, Mengetahui Ijma’, Mengetahui perselisihan, mengetahui Jalan Ijtihad, Mengetahui Ujung Lisan arab, Mengetahui Tafsir Kitab Alloh, Dia Mampu Mendengar, Dia mampu melihat, Dia mampu menulis dan dia dalam keadaan Sadar ( tidak Tidur).
Disunnahkan menempat di tengah tengah Negara di tempat yang jelas mudah di pandang manusia, tidak ada sesuatu yang menghalangi. Tidak diperkenankan duduk di masjid pada waktu menghukumi. Dan menyamakan antara dua yang bersengketa dalam tiga hal: 1. Tempat duduk. 2. Lafadz 3. Penglihatan.
Tidak diperbolehkan menerima hadiah dari karyawannya. Dan harus menjauhi 10 hal ketika menghukumi: 1. Marah 2. Lapar 3. haus 4. sangat berhasrat 5. sangat sedih
6. bahagia yang melampai batas 7. ketika sakit menahan buang air baik besar atau kecil 8. ketika ngantuk 9. sangat panas 10. sangat dingin.
Tidak diperbolekan menanyai terdakwa kecuali setelah sempurnanya dakwaan. Dan tidak boleh menyumpahnya kecuali setelah menanyai yang mendakwa. Tidak boleh mengajarkan hujah (argumen) kepada yang bersengketa dan juga tidak boleh memahamkan kalimat kepada yang bersangkutan dan juga tidak boleh menyifati saksi. Tidak boleh menerima saksi kecuali jelas tetap adilnya. Tidak diperbolehkan menerima kesaksian musuh memberikan saksi kepada musuhnya, kesaksian orang tua terhadap anak, kesaksian anak terhadap orang tua. Dan tidak diperbolehkan menerima buku dari hakim lain dalam menghukumi kecuali setelah kesaksian dua saksi yang keduanya telah menyaksikan apa yanga ada didalamnya.
Post a Comment for "Terjemahan Matan Ghayah wa Taqrib | Kitab Qadhi dan Saksi, Part 79"