Terjemahan Kitab Minhatul Mughits | Adab Guru dan Murid - Tamat (Part 55)

اداب الشيخ والطالب

اما آداب الشيخ والطالب فمما يشتركان فيه تصحيح النية وتحسين الخلق والتطهر من اعراض الدنيا

Adapun adab harus dilakukan oleh guru dan murid adalah membenarkan niat, membaguskan akhkak, menyucikan diri dari sifat-sifat duniawi.

وينفرض الشيخ بان يسمع اذا احتيج اليه والا يحدث ببلد فيه من هو اولى منه بالتحديث بل يرشد اليه

والا يترك اسماع احد لنية فاسدة وان يتطهر ويجلس بوقار والا يحدث قائما ولا عجلا ولا فى الطريق الا ان اضطر الى شيئ من ذلك وان يمسك عن التحديث اذا خشى التغير او النسيان لمرض او هرم وان يكون له اذا اتخذ مجلسا للاملاء مستمل يقظ

Khusus bagi guru, hendaklah ia memberikan hadits ketika dibutuhkan, dan tidak boleh memberi hadits disuatu tempat, bila disitu ada yang lebih utama dalam memberi hadits tetapi cukup menunjukkannya saja.

Dan bahwa jangan memberi hadits lantaran niat yang tidak benar, hendaklah bersuci dan duduk dengan tenang, jangan memberi hadits dengan berdiri, tergesa-gesa dan dijalan, kecuali dala keadaan terpaksa, hendaklah berhenti dari memberi hadits ketika sudah berubah, atau lupa karena sakit, atau sangat tua, ketika ia menjadikan majelis untuk dekte, hendaknya mempergunakan penulis yang kuat ingatannya.

وينفرد الطالب بان يوقر الشيخ والا يدع الاستفادة لحياء لحياء او تكبر وان يكتب ما سمعه تاما وان يعتنى بالتقييد والضبط وان يذاكر محفوظه وان يرشد غيره بما سمعه وان يقف عند منتهى علمه

Dan khusus bagi murid, hendaklah ia menghormati gurunya, jangan sampai berhenti belajar, karena malu dan sombong, hendaklah mencatat dengan baik-baik ilmu yang diperolehnya, memperhatikan dengan mencatat serta memperkuat ingatannya, selalu mengingat-ingat hafalannya, selalu menunjukkan kepada orang lain, tentang ilmu yang didapatinya, dan hendaklah berhenti ketika tidak mengetahuinya.

Baca Sebelumnya : Part 55

Link Lengkap : Terjemahan Minhatul Mughits