menuj Adab-Adab Saat Membaca Maulid Nabi, disampaikan oleh Walidy Panteraja - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Adab-Adab Saat Membaca Maulid Nabi, disampaikan oleh Walidy Panteraja

Walidy yang memakai baju putih, saat mengikuti Mubahastah di Langsa

الَادَبُ فَوْقَ العِلْم "Adab lebih didahulukan daripada ilmu"

Itulah kata-kata yang sering kita dengar dalam menyatakan pentingnya Adab, bahkan ada perkataan yang lebih Ekstrem lagi, yang pernah diucapkan oleh Syaikh Hasan Al-Basri, yaitu مَنْ لَا اَدَبَ لَا عِلْمَ لَهُ "Barangsiapa yang tidak mempunyai Adab, maka tidak ada Ilmu baginya"

Itu menandakan bahwa, Adab itu sangatlah penting, dan harus diaplikasikan dalam keseharian kita, apalagi bagi kita seorang pelajar, maka Adab itu adalah sebuah kewajiban, karena dengan Adab ilmu akan bisa bermanfaat.

Adab adalah suatu hal yang harus kita sertakan dalam segala aktifitas kita, mulai dari proses belajar, bermasyarakat, dan juga dalam ubudiyah kita kepada Allah, atau bisa kita klasifikasikan, Adab itu ada 5 bagian, pertama adab kepada Allah, kedua adab kepada guru, ketiga adab kepada murid, keempat adab bersama kawan, dan kelima adab kepada orang tua. 5 adap ini sesuai dengan apa yang tertera di dalam Kitab Bidayatul Hidayah, karangan Imam Ghazali:

Namun setelah kita pelajari lebih dalam lagi mengenai Adab ini, ternyata masih banyak lagi adab-adab lain yang luar biasa.

Salah satunya adalah Adab kita dalam membaca Zikir, kita ambil contoh saja, adab kita dalam membaca Zikir Maulid Nabi, maka disaat kita membacanya, haruslah kita menerapkan adab-adab yang berkaitan tentang membaca Zikir tsb.

Namun apa sajakah adab-adab di saat membaca Maulid Nabi,? untuk menjawab ini, penulis akan mengutip apa yang telah disampaikan oleh Guru kita Walidy Panteraja, dan juga hal ini langsung penulis dengar saat mengikuti pengajian bersama beliau.

Berikut Jawaban Walidy:

"Disaat kita membaca Maulid Nabi, hati kita harus hadir, dan khusyu' mengingat keagungan Nabi, hilangkan dari mengingat kepada selain Nabi, bandingannya saat kita berbicara dengan kedua Orang Tua, jika kita menoleh kekiri dan kekanan, atau saat kita berbicara dengan orang yang terhormat, kita pun tidak memperhatikan omongan nya, itu sebut kita tidak beretika atau tidak beradab.

Begitu pula dengan Nabi, jadi ketika kita sedang membaca Riwayat Nabi, dan Bershalawat kepadanya, itu berarti kita sedang berbicara dengan Nabi, maka jika saat itu kita tidak memperhatikan etika dalam Bershalawat, hati kita tidak khusyu' dalam mengagungkan Nabi, maka kita dianggap sebagai orang yang sangat tidak memiliki adab"

Maka bisa penulis simpulkan dari yang telah disampaikan oleh Walidy, bahwa poin yang terpenting dalam membaca Maulid Nabi ada harus dengan Hati yang khusyu' mengingat keagungan Nabi. 

Post a Comment for "Adab-Adab Saat Membaca Maulid Nabi, disampaikan oleh Walidy Panteraja "