menuj Kisah Abu Syuja' Pengarang Kitab Matan Ghayah Wa Taqrib | Oleh Abi Mudi Samalanga - Pena Teungku //
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Abu Syuja' Pengarang Kitab Matan Ghayah Wa Taqrib | Oleh Abi Mudi Samalanga


Kitab matan Ghayah Wa Taqrib, atau sering di sebut Matan Taqrib adalah kitab yang di pelajari oleh para mubtadi di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.

Di Indonesia kitab Matan Taqrib ini adalah kitab yang di pelajari oleh para santri kelas 1, sebagai pedoman dasar dalam bidang ilmu Fiqih.

Kitab Matan Taqrib ini walaupun terbilang kitab kecil, namun memiliki keistimewaan yang luar biasa, dan juga pemahaman nya sangat luas sekali, maka tak heran banyak ulama kemudian menyarah kitab ini, di antaranya adalah Syaikh Ibnu Qasim, dengan kitab beliau yang bernama Fathul Qarib. 

Di samping kitab Matan Taqrib ini sangat istimewa, itu semua tidak terlepas dari Sang pengarangnya yaitu Abu Syuja'.

Nama asli beliau adalah Syaikh Ahmad bin Husain bin Ahmad Al Ashfihani, beliau di lahirkan di ashfihan, sekarang dikenal dengan Iran, pada tahun 533 H.

Dan tentang tahun kelahiran Abu Syuja' ini ada terjadi khilaf ulama, dan kami di sini tidak membahas soal khilaf tsb. 

Abu Syuja' adalah seorang ulama yang di berikan keistimewaan, dan keberkahan oleh Allah, umur Abu Syuja' adalah 160 thn, ada juga yang mengatakan 154 thn, ini juga ada khilaf.

Itu adalah keistimewaan bagi beliau, karena sekarang tidak ada orang yang di beri umur sedemikian oleh Allah, dan juga hal yang luar biasa adalah, dalam masa umur beliau tsb, Abu Syuja' hidup dengan keadaan masih sangat normal, baik dari penglihatan, pendengaran, dan suara beliau, dll. 

Ketika orang-orang menyatakan kepada Abu Syuja', tentang perihal keadaan beliau. 

"Kenapa engkau wahai Abu Syuja', di saat umurmu sudah sangat tua, tetapi keadaan engkau masih sangat normal ?" 

Abu Syuja' menjawab "Allah menjaga keadaan ku hingga seperti sekarang ini, karena di waktu masih muda dulu, aku menjaga tubuhku dari berbuat maksiat"

Dan ada satu hal lagi yang unik dari perjalanan hidup Abu Syuja', bahwa di akhir hayat Abu Syuja', beliau menginfaqkan seluruh harta, dari hasil jabatan beliau sebagai qadhi, yang berjumlah seratus ribu dirham.

Dan Abu Syuja' memilih profesi sebagai khadim maqam Rasulullah, hingga beliau wafat dalam profesi tersebut. 

Itulah kisah singkat mengenai kehidupan Abu Syuja' sang pengarang kitab Matan Ghayah Wa Taqrib.

Semoga bermanfaat 

(Tulisan ini hasil dari dari rangkuman Penyampaian Guru kita Abi Mudi Samalanga, dengan sedikit penambahan kata, pada momen ibda' kitab di dayah Mudi Samalanga, pada Chanel YouTube Mudi TV, kami mencoba mendokumentasi kajian beliau dalam bentuk tulisan, sebagai bentuk cinta akan ilmu ilmu yang beliau sampaikan)

(Redaksi) 

Post a Comment for "Kisah Abu Syuja' Pengarang Kitab Matan Ghayah Wa Taqrib | Oleh Abi Mudi Samalanga "