5 Tujuan Mengkaji Sira Nabawiyah | Syaikh Ramadhan Al Buthy

Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap muslim memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesudah ia pahami konsepsiaonal sebagai prinsip, kaidah,dan hukum.

Sirah Nabawiyah hanya merupakan upaya aplikatif yang bertujan untuk memperjelas hakikat islam secara utuh dalam keteladanannya yang tertinggi.

Bila kita rincikan ada 5 tujuan dalam mengkaji Sirah Nabawiyah.

1. Memahami pribadi kenabian Rasulullah saw, melalui celah celah kehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah di hadapinya untuk menegaskan bahwa Rasulullah, bukan hanya seorang yang terkenal genial diantara kaumnya, melainkan sebelum itu beliau adalah seorang rasul yang di dukung oleh Allah denga wahyu dan taufiq dari-Nya.

2. Agar manusia mendapatkan gambaran al-Matsal al-A'la menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupan. Tidak diragukan lagi, betapapun manusia mencari matsal a'la (tipe ideal) mengenai salah satu aspek kehidupan, dia pasti akan mendapatkan di dalam kehidupan rasulullah secara jelas dan paripurna.

3. Agar manusia mendapatkan dalam mengkaji sirah Rasulullah ini, sesuatu yang membantunya untuk memahami Kitab Allah dan semangat tujuannya. Hal ini karena banyak ayat al-Qur'an yang baru bisa di tafsirkan dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa- peristiwa yang pernah di hadapi Rasulullah SAW.

4. Melalui kajian sirah Rasulullah ini, seorang muslim dapat mengumpulkan sekian banyak tsaqafah dan pengetahuan islam yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum, maupun akhlak. Hal karena tidak di ragukan lagi bahwa kehidupan Rasulullah merupakan gambaran yang konkret dari sejumlah dari sejumlah prinsip dan hukum islam.

5. Agar setiap pembina dan da'i islam memiliki contoh hidup menyangkut cara cara pembinaan dan dakwah. Rasulullaah saw adalah seorang da'i, pemberi nasihat, dan pembina yang baik, yang tidak segan mencari cara-cara pembinaan dan pendidikan terbaik selama beberapa periode dakwahnya.

{Kitab Sirah Nabawiyah, karangan Syaikh Ramadhan Al Buthi, hal 4}